Dalam tidurnya, gadis itu tak mampu memejamkan matanya karena berulangkali terbuka. Rasa kantuk bahkan tak menyentuhnya. Jam telah menunjuk angka 3, menandakan pagi akan segera tiba.
Jena sudah memaksa dirinya untuk tidur tapi badannya saja yang patuh sedangkan pikiran dan hatinya masih terbangun dan terjaga.
"Bang Suga, kenapa abang gak jujur sih sama Jena..." Air matanya kembali terjatuh. Jena tak kuasa menahan sesak di dada dan sakit hatinya, merasa tak percaya. Tepatnya dirinya menolak kenyataan yang ada.
Suga, abang kesayangannya yang selama ini menjadi idolanya ternyata menyimpan rahasia yang menyakitkan untuk diketahui.
Saat tragedi kecelakaan, Suga memang sudah berada di dalam pesawat. Suga bahkan tidak tahu bahwa Nara telah pergi selamanya dan Jena, adiknya dalam kondisi kritis.
Suga terlanjur menandatangi kontrak kerja di Big Hit Entertainment yang mengikatnya selama satu penuh.
Saat mengetahui adiknya dalam menjadi korban kecelekaan, Suga sangat khawatir dan berusaha pulang ke Indonesia. Sayangnya itu akan melanggar kontrak dan dirinya akan dikenakan pinalty yang tak sedikit jumlahnya.
***
Hari ini adalah hari kelima Jena mengajar musik dan tari. Ia sudah bertekad bersemangat dalam mengajar. Ya. Siswanya adalah kekuatan terbesarnya untuk saat ini. Mau separah apapun cederanya, sesakit apapun hatinya, Jena akan tetap memberi yang terbaik untuk semua muridnya.
"Baiklah... Untuk hari ini, kita akan mencoba membuat melodi dan menulis lirik. Apakah pianonya sudah disiapkan.... Mingyu?" Ucap mengawali kelas paginya.
Sebelumnya Jena minta tolong Mingyu untuk menemui Pak Bambang dan memintanya membawakan piano di kelasnya. Ia tak berharap mencoba piano berwarna hitam yang elegan dan pasti mahal yang selama ini berada di kelasnya.
"Eh, anu miss.... Saya lupaa." Balas Mingyu lemas, merasa bersalah.
"Yasudah, biar saya cari Pak Bambang du...."
"Ngapain nyari piano? Kan di kelas ini udah ada piano, miss Jena..." Timpal seorang siswa yang tiba-tiba masuk kelas dan mengejutkan gurunya, bahkan semua siswa kini menatapnya tak percaya.
"Jeon Jungkook?" Tanya Jena membulatkan matanya.
"Kook, Lo ikut kelas? Tumben banget. Gue syok dan terharu akhirnya sobat gue tobat juga dari badboynya.. Huhuhu." Kini Mingyu berdiri dari kursinya. Sedangkan Jaehyun hanya mengerutkan keningnya dan menatap Jungkook, seakan menuntut jawaban.
"Ck, berisik Lo! Gue bakalan ikut kelas musik sekarang!" Jungkook berjalan melewati Jena, tangannya ia masukkan ke saku celananya sembari menenteng tasnya menuju meja paling depan. Meja yang berhadapan persis dengan meja gurunya.
"Heh, Lo pada pindah ke belakang! Gue mau duduk sini. Buruan sana! Hus hush!" Usir Jungkook pada 2 siswa yang hanya bisa patuh dan segera berpindah tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Bad Student
Fiksi PenggemarJena adalah mantan dancer. Dia harus menghentikan impiannya untuk menjadi profesional dancer akibat kecelakaan mobil yang membuat cedera pada bahu dan kakinya. Kini dia mengajar di SMA Hybe bidang music and dance. Sayangnya Jena harus memiliki stok...