Apartemen Jungkook

43 7 3
                                    

Jena sedang dalam perjalanan pulang. Saat ini ia tengah menunggu bus di halte yang berjarak tak jauh dari sekolah tempatnya mengajar. Sesekali ia menengok jam yang melingkar di tangan kanannya. Matahari hampir terbenam dan dirinya masih belum beranjak dari sana sejak 2 jam yang lalu.

 Matahari hampir terbenam dan dirinya masih belum beranjak dari sana sejak 2 jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suga tidak bisa menjemput adiknya karena ada urusan penting. Dirinya sedang bertemu dengan Namjoon dan anggota Bangtan lainnya minus Jungkook. Mereka berkumpul di apartemen Namjoon yang sebenarnya masih satu gedung dengan apartemen milik Jungkook. Sengaja agar dirinya tetap bisa mengawasi adik kesayangannya itu

"Duh, gue gak bakal dapat bis kalo sampai malam. Apa gue telpon abang aja yaa." Pikir Jena sembari mengambil ponsel dari tasnya. Saat ia tengah merogok tasnya, tiba-tiba sebuah motor berhenti di depannya persis.

"Lo gak balik miss?" Tanya cowok yang sudah tak asing lagi bagi Jena.

"Em, masih nunggu bis." Balas Jena singkat seraya mengecek tasnya karena ponselnya belum ketemu

"Gue anter. Buruan Lo naik."

"Gak. Makasih."

"Ck, ngeyel banget Lo jadi cewek. Buruan naik, bentar lagi ujan."

"Gue bilang gak mau, kok Lo maksa sih?"

"Jam segini mana ada bis, woy. Bis terakhir udah lewat jam 4 sore tadi. Ck, jangan bikin gue kesel, gue udah baik hati nawarin boncengan."

"Denger ya Jeon Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Denger ya Jeon Jungkook. Gue gak minta Lo baik hati nawarin boncengan, dan jangan paksa gue nurutin kemauan Lo!" Jena begitu kesal menatap muridnya yang selalu seenak sendiri dan memaksakan kehendaknya.

Jungkook tak peduli dengan gurunya dan memilih pergi, melaju kencang dengan motor kesayangannya.

Tak disangka, ucapan Jungkook kini menjadi nyata. Hujan turun semakin deras dan membuat Jena mengela nafas, frustasi. Ia tak yakin bisa segera pulang. Langit semakin gelap dan hawa dingin mulai menusuk kulitnya. Bahkan sekarang Jena benar-benar merasa takut karena ponselnya mati.

"Lo bener-bener cewek bodoh, ngeyel, keras kepala!" Kini Jungkook sedang berdiri di hadapan Jena. Tampak rambutnya yang basah, butiran air juga mengalir dari ujung kepalanya melewati helai-helai rambutnya dan wajahnya.

My Beloved Bad Student Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang