01. Separated : Bagaimana Memulai Hari

580 78 48
                                    

- 𝐒𝐄𝐏𝐀𝐑𝐀𝐓𝐄𝐃 -

"Ya! Ini sudah pagi, bangunlah."

Bisikan lembut itu membuatnya kontan membuka mata, begitu menoleh ia mendapati seorang gadis berambut blonde tersenyum. Gadis itu rebahan di sampingnya, bertumpu pada salah satu lengannya.

"Eonnie."

"Cepat, sebelum Ibu datang dan kita terlambat."

"Lima menit lagi, ya?"

"Ya! Kamu mau terlambat dan kesempatan itu hangus?"

"Tapi semalam Eonnie mendesakku untuk menemani bermain game, aku masih mengantuk sekarang."

"Ya! Jangan menjadi pemalas, kita ini miskin. Kita tidak hidup di rumah yang bisa menyediakan makan secara otomatis."

Dengan malas ia beranjak dari tidurnya, sorotnya begitu teduh karena belum sepenuhnya mau bangun. Park Sinb adalah putri bungsu dari pasangan Park Jinyoung dan Kim Jisoo, sedang gadis di sampingnya bernama Park Chaeyoung—kakaknya.

"Kamu hanya punya waktu lima belas menit untuk mandi, sepuluh menit sarapan," tutur Chaeyoung sambil menatap ke arah jarum jam. "Cepat!"

"Ya~" balas Sinb dengan lemah, letih, dan lesu.

"Park Sinb, cepat!"

"Ya!" pekiknya bersemangat. "Aku harus mengubah kehidupan ini, kalau bisa aku ingin diculik oleh sugar daddy dan hidup bahagia dengannya~" gumam Sinb membayangkan.

"Ingatlah bahwa dunia nyata tak seindah itu, Sinb!"

"Aku tahu, tapi siapa tahu sebenarnya aku ini anak orang kaya yang dibuang, lalu aku diculik karena dianggap mirip Si anak orang kaya, dan aku—ARGH!"

Kalimatnya tak usai saat dengan lancang Chaeyoung menghempas bantal hingga mengenai wajahnya. Bukannya meminta maaf setelah melemparkan bantal, Chaeyoung malah cengengesan.

"Eonnie!!!" pekik Sinb sambil menghentak sebal.

"Cepat sana mandi, atau kesempatan untuk masuk ke sekolah impian kamu kandas. Cepat!"

"Aish, iya ini aku akan mandi, ah!"

"Gadis ini benar-benar."

Chaeyoung segera beranjak dari ranjang itu, ia dengan baik hati merapikan sprei. Dia begitu dekat dengan adiknya, bahkan selalu mengutamakan adiknya daripada dirinya sendiri. Sebegitu sayangnya Chaeyoung kepada Sinb.

"Chaeng," panggil Jinyoung. "Adikmu sudah bangun?"

Chaeyoung mengacungkan jari jempolnya. "Ibu, bagaimana?"

"Beres, Ibu kalian sedang sibuk mengurus tanaman di belakang," kata Jinyoung.

"Duapuluh lima menit cukup, 'kan?" tanya Chaeyoung. "Ayah harus segera menemui Ibu dan berjaga-jaga, aku akan mengantar Adikku setelah dia sarapan."

"Setuju!" seru Jinyoung.

"Ayah, ayo cepat sana temani Ibu."

Jinyoung mengedipkan matanya genit, membuat Chaeyoung meringis karena ngeri dibuatnya.

- 𝐒𝐄𝐏𝐀𝐑𝐀𝐓𝐄𝐃 -

"Nona muda, sudah waktunya bangun."

Enam orang perempuan berpakaian seragam pelayan itu dengan kompak membagi tempat. Dua orang berada di bagian kepala hingga dada, dua orang di bagian perut, dan dua orang lagi di bagian kakinya. Ia dibawa ke kamar mandi dan menempatkannya tepat di bathtub. Tidak ada rasa malu saat keenam perempuan itu membuka piyama hingga memandikan dirinya. Matanya masih terpejam bahkan ketika aktivitas orang-orang dimulai.

SeparatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang