14. Separated : Dia Ingin Keadilan

249 54 47
                                    

- 𝐒𝐄𝐏𝐀𝐑𝐀𝐓𝐄𝐃 -

Ponselnya dipenuhi notifikasi panggilan tak terjawab, serta pesan-pesan yang diabaikan olehnya. Umji merenungi peristiwa nahas yang menimpa ibunya, merasa sepi setelah harus kehilangan ibunya untuk selama-lamanya. Pernah terbesit dalam benaknya untuk ikut mengakhiri diri, tetapi dia harus mengungkap alasan mengapa Sang ibu memutuskan bunuh diri.

Umji ingin keadilan.

Saat ini dia berada di resto yang baru-baru ini dikunjunginya oleh keluarga kecilnya. Selain mengenang masa indah saat masih bersama keluarga utuh, Umji pun berharap bisa bertemu dengan Sinb. Suara jeritan Park Sinb menjadi awal mula kegaduhan di rumahnya, menandakan bahwa dia berpotensi mengetahui lebih jelas ada apa di sana dan bagaimana posisinya.

Sudah hampir empat hari gadis Park tidak datang ke sekolah, disebutkan bahwa dirinya mengundurkan diri dari sekolah karena alasan jarak. Umji tidak tahu saja, bahwa Park Sinb menjadi tumbal dari berita buruk yang berkeliaran di media.

Sepasang mata Umji menangkap keberadaan Park Sinb, dia tersenyum sumringah mengetahui gadis Park datang ke resto ini. Tapi dia tidak sendirian, dia datang dengan kakaknya. Umji siap untuk menyapa, tetapi atensinya berfokus pada plester yang berada di dahi gadis itu.

"Sinb yya!"

Umji berlari kecil menghampirinya, dia membungkuk kepada Chaeyoung sebelum pada akhirnya meraih kedua tangan Sinb.

"Kamu ... siapa?" tanya Sinb. "Eonnie, siapa?"

Umji membekap mulutnya tidak percaya, sepasang matanya memanas saat mendengar apa yang ditanyakan oleh Sinb. Dia bertanya siapa?

"Chaeyoung eonnie," panggil Umji. "Apa maksudnya?"

"Dia bukan siapa-siapa," jawab Chaeyoung pada Sinb. "Maaf, kamu mungkin salah orang."

"Eonnie, hentikan!" Umji menahan. "Kenapa? Ada apa?" tanya Umji sambil menggenggam salah satu lengan Sinb.

Chaeyoung melepaskan genggaman itu. "Maaf, sepertinya Anda salah orang."

Chaeyoung berhasil membawa Sinb pergi dari sana, meninggalkan Umji yang kebingungan dengan apa yang sedang terjadi saat ini.

"Aku siapa?"

"Apa yang dia katakan?"

"Tidak mungkin."

"Dia amnesia?"

"Tapi kenapa?"

Tak menunggu waktu lagi, Umji menyusul kepergian Sinb dan Chaeyoung untuk meminta jawaban dari setiap kebingungan di benaknya. Pada dasarnya Umji tidak tahu kalau Sinb terlibat dalam kecelakaan maut itu, kecelakaan yang dijadikan alasan mengapa Kim Sowon meninggal.

"Tunggu!"

"Tunggu aku!"

Umji berlari mengejar mereka yang juga berlari menghindarinya, lebih tepatnya Chaeyoung yang tampak menyeret Sinb-nya.

Brukh!

Akh!

Nahas, Umji tak mampu menggapai sesaat setelah dirinya jatuh terperosok. Lututnya nyeri, ia meringis sambil melihat kedua sikunya yang terluka.

"Nona Muda!"

Beruntunglah ada sopir pribadi yang datang menolongnya, membantu Umji untuk segera bangkit.

"Nona Muda, saya akan membawa Anda ke rumah sakit sekarang," katanya cemas.

"Tidak perlu," tolak Umji. "Kita langsung pulang saja."

SeparatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang