07. Separated : Sisi Lain Darinya

251 55 27
                                    

- 𝐒𝐄𝐏𝐀𝐑𝐀𝐓𝐄𝐃 -

Jisoo terperanjat saat mata Sinb terbuka, ia dibuat kelabakan hingga hampir mengungkapkan kata-kata kasar atas sadarnya Sinb dari tidurnya.

"Bukankah sudah diberitahu beberapa kali, ya?"

"Ya?"

"Jangan terlalu kelelahan, jangan memaksakan diri."

Sinb mengulum senyuman saat mendengarnya, sementara Jisoo sudah beranjak dari posisi duduknya. Wanita Kim itu sekarang tampak sedang memalingkan pandangannya, sambil tak lupa melipat kedua tangan di bawah dada serta mengangkat sedikit dagunya.

"Ibu, kenapa?" tanya Sinb serak.

"Suhu tubuh kamu naik semalam," jawab Jisoo ketus.

Sinb beranjak duduk dengan susah payah, tubuhnya terasa remuk menandakan bahwa apa yang dikatakan oleh Jisoo benar adanya.

"Tapi sekarang aku baik," kata Sinb. "Terima kasih, karena Ibu sudah khawatir dengan aku."

"Jangan sekolah hari ini," ketus Jisoo, ia melenggang pergi dari hadapan Sinb.

Sinb terkekeh gemas. "Ya ampun, Ibu. Aku demamnya semalam, sekarang inikan sudah pagi, lihatlah aku sudah sehat."

"Jangan keras kepala!"

"Ibu, inikan hari kedua aku sekolah, mana mungkin aku absen. Aku tidak akan banyak tingkah, kok."

Jisoo berhenti di ambang pintu sana. "Tentu, terserah padamu."

"Ah~" desah Sinb sambil meregangkan otot-otot di tubuhnya. "Ibu semakin ke sini semakin menggemaskan saja. Di usianya yang sudah tidak muda lagi itu, memang sedang lucu-lucunya, hehe."

Sinb menyibak selimutnya siap untuk membersihkan diri, tetapi Chaeyoung datang dengan langkah cepatnya dan melayang hingga mendarat sempurna di atas tubuhnya.

"Ya! Sinb yya, bagaimana? Kamu baik-baik saja, 'kan? Kudengar kamu demam semalam, tidak benar, 'kan?"

"Menyingkirlah, aku tidak bisa bernapas," pinta Sinb.

"Ah, maaf!" Chaeyoung lantas menepi, tetapi ia langsung memegangi kedua pipi Sinb. "Baik-baik saja sekarang? Tunggu, suhu tubuh kamu sepertinya lebih normal sekarang, kamu tidak demam."

"Makanya jangan asal melompat saja, huh!" komentar Sinb. "Beruntung aku tidak mati karena ditindih oleh tubuh Eonnie."

Chaeyoung memberenggut. "Ini bentuk rasa cemas seorang kakak pada adiknya, bagaimana pun kamu sangat berharga untuk Eonnie."

"Aaaaaa~ sayang Chaengie~"

"Sayang Tinb juga~"

Momen manis mereka tak akan pernah ada duanya, melihat bagaimana cara Chaeyoung memanjakan Sinb dan Sinb menerima semua itu dengan senang hati. Dekapan erat keduanya pun menjadi sebuah pertanda, bahwa akan sulit memisahkan kebersamaan tersebut.

- 𝐒𝐄𝐏𝐀𝐑𝐀𝐓𝐄𝐃 -

Decakan kagum atas kehadirannya terdengar di setiap kakinya melangkah, senyuman manis sebagai sapaan dari teman sebayanya itu menyambut kedatangannya. Umji dengan ramah membalas semua itu, dan di sampingnya ada Kyulkyung juga Dahyun yang tampak ikut terseret dalam decakan kagum teman-teman sebaya mereka. Sudah siap menjadi primadona di sekolah sepertinya.

"Tunggu sebentar," tahan Dahyun.

"Kenapa?" tanya Kyulkyung.

Ketiganya berhenti di depan kelas saat Dahyun tiba-tiba memberhentikan dirinya.

SeparatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang