- 𝐒𝐄𝐏𝐀𝐑𝐀𝐓𝐄𝐃 -
Kepada Ibu Soo :
'Ibu, mungkin aku pulang terlambat. Ada pelajaran tambahan, jangan khawatir aku akan mengisi perutku terlebih dahulu. Aku sayang Ibu.'Sinb mematikan daya ponselnya setelah mengirimkan pesan itu, dia berharap ibunya tidak curiga tentang alasannya tersebut. Mungkin pelajaran tambahan akan dimaklumi, semoga saja.
"Apa yang sedang kamu lakukan?"
"Eh?"
Umji menaruh sebotol susu cokelat di depan Sinb, sedang dirinya memegangi sebotol susu rasa strawberry. Sinb tersadar dari lamunan, dan dia tidak tahu kapan Umji beserta kawan-kawannya itu sudah berada di satu meja kantin yang sama dengannya.
"Kita sekarang berteman, lho," ujar Umji. "Jadi, jangan sungkan."
Dahyun memicingkan matanya. "Apa kamu tidak nyaman berteman dengan kami?"
"Tidak, 'kan?" tanya Kyulkyung sambil menyenggol lengan Sinb, kebetulan ia mendapatkan posisi di samping kiri Sinb.
"Aku senang, kok," balas Sinb. "Terima kasih mau berteman denganku."
Jungwoo berdehem. "Jangan sungkan lagi, mulai sekarang kita akan sering bersama-sama."
Umji menggeser sedikit botol susu yang sudah diberikan kepada Sinb itu, membuat Sinb kontan menoleh ke samping kanannya. Seulas senyuman manis Hwang Umji tercetak begitu jelas, tentu saja Sinb membalas senyuman itu.
"Karena kita sudah berteman sekarang," ujar Dahyun. "Bagaimana jika sepulang sekolah kita makan-makan?"
"Tentu," sahut Kyulkyung. "Umji yya, bagaimana?"
"Tidak bisa!" tolak Sinb sebelum Umji menyetujuinya. "M-maksudku ... jika hari ini tidak bisa."
"Kenapa?" tanya Dahyun.
Umji merangkul bahu Sinb. "Hei, tidak baik menolak ajakan teman. Sinb yya, kamu tidak perlu khawatir soal pembayaran, aku yang akan membayarnya."
"Itu benar, Sinb," kata Dahyun. "Ayolah, tidak akan lama, kok."
"Sepertinya tetap tidak bisa," tolak Sinb lagi. "Aku ada urusan sepulang sekolah, jadi maaf."
Jungwoo melipat kedua tangan di bawah dada, ia menampilkan senyuman evil saat menangkap bagaimana ekspresi wajah palsu Umji di sana. Dari cara Umji menatap saja Jungwoo tahu, bahwa dia sedang memerankan perannya.
"Tidak usah dipaksa," ujar Jungwoo. "Aku juga tidak bisa datang, ada les piano."
"Ya!" Dahyun menjitak kepala Jungwoo. "Memangnya kamu diajak? Tidak, ini khusus untuk perempuan!"
Umji dan Kyulkyung memulai tawa sehingga Dahyun pun tak ketinggalan untuk tertawa, bahkan dia sampai memukuli lengan Jungwoo.
"Ya! Tertawalah!" suruh Kyulkyung pada Sinb.
Sinb tertawa kecil dibuatnya. "Jungwoo lucu, ya."
Tawa berhenti seketika, seluruh pandangan kontan tertuju padanya.
"Apa?"
"T-tidak, maksudku—"
"Hei~" goda Dahyun.
"Ya!" Kyulkyung berseru sambil menyenggol lengan Sinb. "Dia milik Umji," bisiknya kemudian.
Sinb melipat bibirnya sendiri, ia tersenyum malu-malu karena telah berkata sekenanya.
"Sudah cukup, ayo makan!" seru Umji tak mau menunda lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separated
Fanfiction[COMPLETED] Tentang Sinb yang hidup cukup di keluarga sederhana, dan Umji yang hidup berkecukupan di keluarga penuh drama.