17. Separated : Dia Lelah

271 50 55
                                    

- 𝐒𝐄𝐏𝐀𝐑𝐀𝐓𝐄𝐃 -

"Lelahnya~"

Yerin mengangkat kepalanya dan memandangi wajahnya yang basah kuyup. Dia hanya tidak ingin bekas bibir Hwang Minhyun menempel lebih lama di mulutnya, terlalu menjijikan. Perlahan Yerin mengulum senyuman, menikmati bagaimana alur kehidupan ini berjalan.

Pintu terbuka, Yerin menoleh dan terkejut ketika mengetahui orang itu bukanlah perempuan. Toilet ini sudah jelas diberi tanda khusus untuk perempuan, tapi entah mengapa pria itu memaksa masuk hingga mengunci pintunya.

"Kamu menciumnya lagi?"

Yerin menyengir. "Hanya sedikit, aku sudah membasuhnya, kok."

Pria itu meringis, ia lantas menghampiri Yerin dan langsung saja mengusap bibir ranum miliknya. Tubuh Yerin kontan terdorong hingga terkantuk tembok, kedua tangannya bergerak meraba dada pria yang dapat dipastikan memiliki hubungan dengannya ini. Bibir itu saling beradu, kegiatan panas di antara mereka sedang berlangsung di salah satu toilet wanita kantor Hwang Minhyun.

"Kamu istriku, jangan menyentuh bibirnya dengan milikmu ini," kata pria itu, ia menunjuk pelan bibir Yerin.

"Maaf Sayang," sesal Yerin sambil meraih wajah pria itu dan memandangnya lamat. "Tapi kamu harus ingat, bahwa kita ... akan naik derajatnya setelah pria itu benar-benar jatuh."

Pria bernama lengkap Jeon Wonwoo itu menghembuskan napas berat, sebelum berbicara ia mengecup sekilas bibir istrinya posesif.

"Awas ya, aku tidak mau kamu menggoda pria brengsek itu."

"Demi uang, Sayang~" kata Yerin. "Aku tidak suka saat suamiku dimarahi habis-habisan oleh pria brengsek itu, jadilah berkuasa dan balas semua perbuatannya."

"Di pintu toiletnya ada peringatan bahwa toilet ini sedang diperbaiki," ucap Wonwoo bernada bisikan.

Yerin tersenyum. "Lalu apa?"

"Jangan bersikap seperti orang bodoh, Jung Yerin!" Wonwoo mengangkat tubuh Yerin dan mendudukannya di area wastafel. "Kurasa aku harus mempublikasikan hubunganku denganmu, aku muak melihat istriku berakting sebagai wanita murahan."

"Tunggu sebentar saja, ya," pesan Yerin sembari membelai surai suaminya.

"Tempat ini lumayan menantang," ucap Wonwoo sebelum semuanya menghilang dari bayangan Sang Penulis.

- 𝐒𝐄𝐏𝐀𝐑𝐀𝐓𝐄𝐃 -

"Kamu tidak boleh keluar rumah. Ibu akan mencarikan guru pribadi supaya kamu melakukan sekolah di rumah saja."

"Kenapa?" tanya Sinb bingung. "Apakah sebelumnya aku ... tidak bisa diatur?"

"Menurut saja pada Ibu, Sayang," ungkap Jisoo, ia membelai wajah Sinb. "Ibu sangat menyayangimu, maka dari itu Ibu tidak ingin kamu kenapa-kenapa."

Sinb mengangguk patuh, dia tak lupa menunjukan senyumannya tidak sedikit pun merasa keberatan terhadap apa yang diperintahkan oleh ibunya. Di sisi lain, Jisoo bersyukur karena Sinb kehilangan seluruh ingatannya, jadi dia bisa mengatur seluruh skenarionya.

"Tapi Ibu," ujar Sinb tiba-tiba.

"Kenapa?"

"Aku sering bermimpi seseorang berendam cairan berwarna merah, aku juga sering bermimpi sedang di mobil lalu sebuah truk datang kepadaku."

Jisoo meneduhkan sorotnya, dia tidak pernah ingin mendengar hal itu. Dia benar-benar tidak berharap bahwa Sinb akan mengingat peristiwa mengerikan yang terjadi sebelum ia kehilangan ingatannya.

SeparatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang