20. Separated : Berpapasan

257 63 22
                                    

- 𝐒𝐄𝐏𝐀𝐑𝐀𝐓𝐄𝐃 -

"Eonnie, dia terus mengirimkan pesan ingin bertemu denganku."

Sowon mengalihkan atensinya dari berkas penting di genggamannya, ia menatap Yerin yang terlihat ketakutan sambil membawa ponselnya.

"Lihatlah."

"Brengsek!"

"Aku takut, Eonnie."

"Temui dia, tapi ajak suamimu."

"Ya?"

"Si Brengsek itu, aku takut peristiwa masa lalu terjadi padamu. Jadi bawa suamimu, dia akan membantu kamu."

"Aku harus menemuinya?"

"Dia terobsesi denganmu, Yerin ah. Dia adalah laki-laki brengsek yang tak pernah puas dengan satu wanita saja."

"Baiklah."

Kedua tangan Sowon mengepal, ia menatap kepergian Yerin dengan rasa cemas. Dia hanya takut, Yerin mengalami pelecehan seperti yang terjadi di masa lalu. Tapi, sekarang Yerin mempunyai Jeon Wonwoo, pria yang bisa menerima masa lalunya serta siap melindunginya.

"Yerin ah, sepertinya dia harus diberi pelajaran."

Ketegangan di depan sebuah ruangan tampak begitu jelas. Sowon berjalan bolak-balik cemas, Wonwoo terlihat menunggu dengan penuh harap di bangku panjang itu. Pintu ruangan terbuka, seorang dokter keluar siap memberi kabar.

"Bagaimana kondisi istriku dan janinnya, Dokter?" tanya Wonwoo.

Dokter menghela napas berat. "Janinnya belum kuat, benturan keras itu menyebabkan pasien keguguran."

Sowon membekap mulutnya sendiri terkejut, matanya berkaca-kaca karena saking terkejut dengan kabar Yerin sekarang.

"Tapi istri saya baik-baik saja, 'kan?" tanya Wonwoo. "Tolong selamatkan istri saya, apapun caranya asal tidak menyakiti dia. Selamatkan."

"Istri Anda baik-baik saja," katanya. "Syukurlah kondisinya stabil setelah kami melakukan tindakan pertama. Namun, kami membutuhkan tanda tangan Anda untuk persetujuan mengangkat rahim istri Anda."

"A-apa?" tanya Sowon. "Apakah itu berarti, Yerin tidak akan bisa mengandung lagi?"

"Tindakan ini dilakukan untuk menyelamatkan pasien, kemungkinan besar pasien memang tidak akan mengandung lagi."

"Lakukan segera, Dokter!" tegas Wonwoo. "Selamatkan istri saya. Mana dokumen yang harus saya tanda tangani? Ayo, Anda harus segera menyelamatkan istri saya."

Sowon melihat ada ketakutan di mata Wonwoo saat ini, ada juga kasih sayang yang teramat sangat padanya. Yerin beruntung memiliki Jeon Wonwoo, karena pria ini tak menuntut banyak hal dari istrinya.

"Bukankah kamu menunggu lama untuk mendapatkan anak?" tanya Sowon.

Wonwoo menghela napas berat. "Aku tidak terlalu memikirkan itu sekarang, aku hanya perlu memikirkan bagaimana cara menjelaskan kepada Yerin nanti. Aku tidak mau dia menangis."

"Terima kasih," ungkap Sowon.

"Ya?"

"Terima kasih karena telah mencintai Yerin. Dia beruntung mendapatkan kamu."

"Seharusnya kamu tidak menyuruh dia untuk menggoda pria itu," kata Wonwoo. "Ah, aku tidak bisa menyalahkanmu karena Yerin sangat menyayangi dirimu."

"Maaf," sesal Sowon. "Aku pikir semua akan berjalan sesuai dengan rencana. Aku tidak tahu jika kalian akan ketahuan oleh putriku Umji."

SeparatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang