8. Rumput Pertama: Nanda Adhitama

89 8 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kelahiran Nanda itu malapetaka, malapetaka bagi cinta ayah dan bunda."

•Happy reading•

Nanda itu suka dengan warna biru. Dalam pandangan dia, biru itu gentleman. Dan yang paling utama ia menyukai biru karena berhubungan dengan langit yang cerah. Nanda suka juga dengan langit cerah, nenangin.

Tahu karakter Doraemon?

Karakter itulah yang membuat Nanda semakin kuat menyukai warna biru. Doraemon identik dengan warna biru, Nanda menyukai karakter itu. Bukan tanpa sebab, tapi karena karakter itu bisa melakukan banyak hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan kantung ajaib berukuran kecil. Nanda ingin itu.

Banyak keinginan yang Nanda simpan tanpa orang lain tahu. Hanya ia pendam sendiri.

"Nan, udah jam 5. Mau ikut gak?"

Suara wanita paruh baya memanggilnya.

"Mau nek, tapi Nanda sholat dulu ya." Nanda langsung bergegas ke kamar mandi dan mengambil wudhu. Hari itu ia terlambat bangun, nenek sendiri telah bangun lebih awal sholat duluan.

Usia Nanda saat itu sudah 6 tahun setengah. Rata-rata anak di usia seperti itu jam 5 pagi masih tertidur pulas, tapi Nanda berbeda. Ia sudah dibiasakan bangun pagi lalu ikut nenek ke pasar. Dan yang utama sebelum pergi adalah sholat. Nenek selalu mengajarkan, awali pagi dengan doa, terutama Nanda juga berdoa untuk bunda yang sudah tenang dan untuk ayah semoga diberikan kesadaran.

"Berat gak Nan? Biar nenek yang bawa."

"Gak nek, Nanda kan anak kuat." Nanda tersenyum dengan menunjukan kedua tangannya yang penuh bawaan tetapi tetap kuat.

Ia dan nenek membeli bahan-bahan untuk berjualan. Mulai dari bumbu untuk gorengan, juga jajanan anak-anak dan kopi yang biasanya akan dititipkan di warung atau bahkan Nanda menjualnya berkeliling.

"Kamu mau itu?" neneknya bertanya dengan menunjuk sebuah mainan Thomas.

Sedari tadi neneknya memperhatikan netra Nanda yang melihat dengan serius mainan Thomas yang dijual.

"Gak nek, Nanda cuma liat karena menarik aja. Bukan mau dibeliin."

"Yakin gamau? Kamu kan suka warna biru." neneknya mengeluarkan uang 50 ribu rupiah yang Nanda tahu itu satu-satunya uang dengan jumlah terbesar yang ada di dompet neneknya.

"Nanda memang suka warna biru, tapi Nanda lebih suka biru di kertas yang nenek pegang sekarang."

Neneknya terdiam sesaat lalu tertawa. Ada-ada saja perkataan Nanda itu.

"HAHAHA, kamu mata duitan ya nak," neneknya mengusak rambut Nanda.

"Bukan mata duitan juga, tapi biru yang di kertas itu lebih dibutuhin," jawab Nanda. Ia tahu jika kebutuhan hidupnya dan nenek banyak. Jika uang warna biru itu masih ada di dompet nenek selama sebulan maka itu merupakan rekor terbesar.

7 ProblematicsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang