12. Solid sih...

36 5 0
                                    

"Selain bantu doa, saya juga akan membantu dalam tindakan. Kan mereka bilang kita solid." - Harsa

•Happy reading•

"SAKIT?!!" Nanda dan Aji heboh setelah mendengarkan informasi dari Pak Shaidan jika Cakra tidak masuk.

Kepada Yth.
Bapak Shaidan, guru walikelas 7-C

Dengan ini saya sebagai ayah dari Cakra menyampaikan jika Cakra izin tidak masuk sekolah dikarenakan sakit.

Terima kasih.

2 September
Tertanda, Sanjaya

Begitulah isi surat yang diantarkan kepada Pak Shaidan. Aji berpikir jika Cakra sakit karena hujan kemarin, sedangkan Nanda berpikir karena boba milk tea.

"Kita doakan saja supaya Cakra sehat dan dapat bersekolah kembali."

Semua murid mengangguk dan mengucapkan amin. Pelajaran dilanjutkan dengan matematika mengenai aljabar.

"Pliss deh ini kenapa x sama y mesti musuhan? Ribet tau," Harsa berkomentar dengan suara yang amat pelan, tetapi dapat didengar oleh Nanda.

"Bener, ribet banget. Seribet hubungan Fano sama Dewita yang gak pernah jelas, masih prenjon."

Harsa sedikit terkekeh, "Kalo mau nyindir tuh depan orangnya deh, biar epic."

Setelah acara misuh-misuh singkat selesai keduanya langsung fokus ke depan. Meski sebenarnya mereka masih belum paham dengan materi yang dijelaskan. Mereka takut, apalagi Pak Shaidan memberikan tatapan mematikan.

Sungguh, saat ini otak Harsa berputar tujuh keliling untuk memahami aljabar. x dan y memiliki hubungan yang rumit. Sebenarnya Harsa menyukai matematika, tetapi sepertinya saat ini ketika x dan y menyerang, perasaan suka itu luntur tergantikan dengan pusing tujuh keliling.

"Ngerti gak?" bisik Harsa kepada Nanda.

Nanda berhenti menulis lalu menoleh, "Gak."

Harsa menggaruk kepalanya semakin bingung.

"Kita kan 11, 12."

"11, 12 apanya?"

"Bodohnya," jawab Nanda membuat keduanya tergelak tawa sadar diri.

"Nanda! Harsa!" tegur Pak Shaidan dan keduanya langsung terdiam mengunci mulutnya rapat-rapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanda! Harsa!" tegur Pak Shaidan dan keduanya langsung terdiam mengunci mulutnya rapat-rapat.

"Catat semua yang ada di papan tulis, kelas telah usai dan kita bertemu kembali setelah istirahat. PR kerjakan halaman 20 sampai 30 dikumpulkan lusa."

7 ProblematicsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang