Hidup kalian seperti apa?
"Semuanya berantakan, gak ada yang mulus," begitu jawab mereka.
Kisah mereka yang tidak semulus itu dibalut dengan canda tawa ria. Gunanya sih buat nutupin berantakannya itu. Istilah singkatnya mereka pake topeng.
~~•~~
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Saya tuh pinter, cuma emang gak bisa ngitung jumlah mobil yang dimiliki aja, soalnya terlalu banyak."
•Happy reading•
Bagi seorang anak yang bernama Cakrawala Sanjaya, mama adalah seseorang yang terbaik, yang lebih mengerti dirinya, yang lebih peduli daripada ayahnya juga kakaknya.
Mama |Dek, udah yakin mau pindah sekolah di situ?
Cakra Yakin ma, lagian cuma di situ yang| nerima murid baru. Cakra masuk di semester yang nanggung ma, anak-anak- udh pada mau naik kelas.
Mama |Yaudah, mama percayakan sama kamu yg penting kamu nyaman. Dan mama harap trauma kamu terobati di sana, maaf mama terlambat menangani kasus itu.
Cakra Gapapa ma, lagian salah Cakra juga| gk cerita.
Mama |lain kali cerita, mama gamau putra mama terluka.
Pesan itu tidak dibalas namun Cakra baca dengan seutas senyum. Memang hanya mamanya yang peduli, hanya mamanya yang mengerti dengan kasus bullying yang dialami Cakra. Berbeda dengan sang kakak yang menurut Cakra hanya bisa sok tahu dan membuatnya stress.
Kak Karvino |Cak, beneran pindah sekolah?
Cakra Iya kak, beneran pindah|
Kak Karvino |Duh, ribet banget. |Kenapa gak bertahan aja dulu? Kasian kamu udh sekolah bagus tapi pindah ke yang lebih rendah.
Cakra yang mendapat pesan itu meremat ponselnya dengan kekesalan. Cakra itu baru kelas 5, mau naik ke kelas 6 tahun itu. Ia anak konglomerat, wajar saja sudah memiliki ponsel, tentu saja itu pemberian orang tuanya.
Cakra Udh kak, gak perlu ngebandingin| sampai ngerendahin gitu. Yang penting Cakra udh bisa sekolah, masalah lengkap atau nggak nya pendidikan yg didapat bisa diurus nanti. Nanti Cakra ambil kelas les tambahan aja.
Kak Karvino |Beneran gk bisa bertahan? Tanggung lohh
Cakra Duhh, kakak kok kayak nekan aku| sih. Kakak gatau masalah yg aku alami, kakak gatau trauma aku, kakak gatau gimana capeknya Cakra nahan semuanya tanpa pernah cerita ke orang lain.
Cakra benar-benar kesal dengan sang kakak. Setelah mengirimkan pesan terakhir ia langsung menutup handphonenya. Ia memilih membuka kaca mobil dan melihat keluar dimana tepat di depan sebuah sekolah ayahnya berdiri bersama seorang lelaki. Mungkinkah itu gurunya nanti? Lelaki itu melihat Cakra dan melambaikan tangan menyapa, Cakra membalasnya dengan senyuman.