•Happy reading•
"Sampurasun sadayana!" Nanda tiba-tiba saja datang mengagetkan teman-temannya yang sedang asik memakan cemilan di kantin.
"Naon sih? Datang-datang meuni riweuh (apa sih? Datang-datang udah ribut)" Harsa merasa terganggu dengan Nanda. Akibat kedatangannya yang tiba-tiba membuat keasikannya mengunyah mie lidi jadi terhambat.
"Ada gosip terbaru!"
Perkataan Nanda itu membuat teman di sekeliling meja menatapnya.
"Tentang Pak Shaidan!"
"Gak ikut-ikutan deh," Aji mengangkat tangan tak setuju.
"Halah, sok-sok an gak ikutan, pasti kamu ngikut juga," Harsa menarik bahu Aji.
Cakra hanya menyimak, sedangkan Fano ikut mendengarkan dengan serius seperti Harsa.
"Pak Shaidan pake shampo buat orang berhijab."
"HAHAHHAHA!!" Tawa Harsa pecah. "Sama pisan kayak bapak saya."
"Bapak ajaib semua," tutur Fano.
"Gak kalah ajaib sama bapak kamu," ujar Harsa.
Mendengar ucapan Harsa, Aji langsung menjauh dari Harsa. "Aduh gelap, ada lampu senter gak?" ucapnya yang mengetahui tentang ayah Fano.
Cakra diam saja, jokes Nanda tidak masuk ke otaknya. Baru kali ini ia merasa bodoh hanya untuk memahami sebuah jokes.
"Memangnya kenapa kalo pake shampo buat orang berhijab?" tanya Cakra.
"Pak Shaidan mau berhijab kali," jawab Aji.
"Iya, cosplay jadi Bu Kiki di pelajaran ips," tutur Harsa sembari diiringi tawa.
"Ngomong-ngomong, kok kamu bisa tahu Pak Shaidan pake shampo hijab? Bocoran dari ibu-ibu mana?" tanya Fano. Memang Nanda itu sumber informasi ketika ada perghibahan, pusatnya sendiri tak lain dari ibu-ibu gang.
"Jadi gini....," Nanda mulai menceritakan kisahnya.
.
.
.
Sehari sebelumnya
"Pak, dunia sesempit itu ya?"
Tepat setelah perdebatan dengan seekor kucing, Pak Shaidan memilih memandikan Tumbelina juga menyuruh Nanda mandi karena badan anak itu kucel. Awalnya Nanda merengek ingin mandi bareng Tumbelina, tapi Pak Shaidan dengan keras amat melarang. Ia masih tidak rela jika Tumbelina jatuh ke tangan Nanda.
"JENGKI!!!" teriak Nanda setelah selesai memakai baju. Tubuhnya bersih dan memakai baju lama Pak Shaidan yang nyatanya kebesaran di tubuh Nanda.
"Meow!" si kucing datang dan bermanja di kaki Nanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Problematics
Fiksi PenggemarHidup kalian seperti apa? "Semuanya berantakan, gak ada yang mulus," begitu jawab mereka. Kisah mereka yang tidak semulus itu dibalut dengan canda tawa ria. Gunanya sih buat nutupin berantakannya itu. Istilah singkatnya mereka pake topeng. ~~•~~ ...