30. Jawaban yang Sama

180 23 0
                                    

Haii👋

Bumi dan Langitnya comeback😍

Absen dulu ygy, kamu lahir di mana?

Udah siap untuk baca kisah mereka? Mari taburkan banyak cinta untuk cerita ini❤

Happy reading💜

●●●

30. Jawaban yang Sama

Jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Ara sudah siap dengan setelan jaket jeans hitam dan celana panjang high waist-nya, tidak lupa tas selempang dan sneakers putih kesukaannya. Mengunci pintu kamar kos lalu menyimpan kuncinya dalam tas selempang. Setelahnya, gadis itu pun langsung beranjak dari sana, menuju ke depan untuk menunggu ojek pesanannya yang sebentar lagi akan datang.

Tidak sampai lima menit menunggu, ojek online-nya pun tiba. Segera gadis itu memakai helm dan naik ke motor matic tersebut. Meninggalkan halaman kos, keluar dari gang kompleknya menuju jalan raya yang begitu ramai dengan kendaraan.

"Bang, jangan ngebut, ya!" pesan Ara, sedikit takut ketika banyak kendaraan di sekitarnya saling menyalip.

"Iya, Mbak," sahut lelaki itu. Laki-laki itu terlihat masih muda, hingga Ara pun memanggilnya dengan sebutan 'Abang'.

Hati Ara sedikit tenang setelah sebelumnya sempat deg-deg an karena tadi motor yang dinaikinya itu sempat menyalip beberapa mobil dengan kecepatan tinggi.

"Bang, nanti berhenti di tempat jualan gorengan bentar, ya. Di depan sana," kata Ara ketika motor sudah kembali berjalan yang sebelumnya berhenti karena lampu merah.

"Siap, Mbak."

Tak berselang lama, akhirnya Ara pun tiba di tempat jualan tersebut. "Bang, tunggu bentar, ya," katanya pada ojek tersebut.

"Iya, Mbak," jawabnya kalem.

Ara pun langsung memesan sekitar empat puluh gorengan di tempat langanannya itu, walaupun tidak langanan banget sebenarnya. Ara menyukai gorengan di sini selain karena penjualnya yang ramah juga karena risolnya yang enak dan murah.

"Ini, Mbak," kata Mbak penjualnya, menyerahkan kantong yang lumayan agak berat dan sedikit hangat itu kepada Ara. Kebetulan, saat Ara datang banyak gorengan yang baru saja selesai digoreng. Jadi, Ara kebagian gorengan yang masih baru.

Usai membayar dan mengucapkan terima kasih. Ara pun kembali menuju ke abang ojeknya yang berada tidak cukup jauh darinya.

"Waktu menunggu lima menit empat belas detik, ya, Mbak," ujar ojek tersebut.

"Ha?"

"Untuk waktu tunggu ada biaya tambahannya, Mbak. Itu sudah ketentuannya. Dan waktu untuk saya menunggu Mbak seperti yang saya katakan sebelumnya," tutur ojek itu, menjelaskan.

Ara beroh ria sejenak. Baru mengetahui perihal waktu tunggu tersebut. Padahal, Ara hampir setiap hari menaiki ojek, dan baru kali ini dirinya berhenti di tempat singgah sebelum tujuan awal, ternyata itu ada biaya tambahannya.

"Oke, sip, Bang. Saya baru tau," kata Ara, sudah naik di atas motor tersebut. Setelahnya, motor pun melaju dengan kecepatan sedang menuju tempat yang sudah Ara sebutkan sebelumnya melalui aplikasi online.

Bumi dan Langitnya | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang