40. Menyerah, kah?

149 19 0
                                    

Haii👋

Hari ini udah ngapain aja, hehe😁

Mari, taburkan banyak cinta untuk cerita ini💕

Happy reading❤

●●●

40. Menyerah, kah?

Hana menumpukan wajahnya pada kedua tangan di atas meja kuliah, memperhatikan cowok di sampingnya. Hana menyadari, pahatan wajah cowok itu begitu sempurna, nyaris tanpa celah. Hana tersenyum lembut, sampai matanya melengkung.

"Nu," panggil Hana pelan.

Cowok yang semula sedang mendengarkan musik menggunakan earphone dan menuliskan beberapa bait lagu itu pun menoleh, menatap Hana dan melepas earphone-nya.

"Iya, Han?" tanyanya.

Hana masih mempertahankan senyumnya. Melihat wajah Keanu yang sepertinya kini akan menjadi candu. Wajah cowok itu terlihat cuek dan dingin. Namun, di balik sikapnya yang seperti itu, Hana begitu menyayanginya. Dia cowok yang sangat baik menurut Hana.

"Kadang, aku sempat mikir, Nu," kata Hana dengan nada suara pelan. Masih menatap lekat cowok di sampingnya itu.

Keanu masih setia untuk mendengarkan kelanjutan ucapan Hana.

"Apa kamu nggak lelah ada di dekat aku? Aku nyusahin kamu, kan?"

Keanu nampak menghela napas kasar. Dia lalu mengeser kursinya, mendekatkannya pada Hana. Lalu, ditatapnya wajah gadis itu dengan lekat.

"Hana ...," ucap Keanu pelan. Digenggamnya punggung tangan Hana yang kini tidak lagi menopang wajahnya. "Aku udah berkali-kali bilang sama kamu, kamu ... nggak pernah nyusahin aku, Han."

"Selama aku ada di sini, aku akan selalu di dekat kamu, lindungi kamu. Aku sayang kamu, Han. Jangan ngomong gitu lagi, ya?" pinta Keanu, matanya menatap lekat manik hitam Hana yang juga sedang menatapnya. Mata gadis itu nampak sedikit berkaca-kaca.

"Kenapa kamu sebaik ini, Nu? Aku, kan, cuma nyusahin." Suara Hana terdengar parau, dia menahan tangisnya agar tidak tumpah saat itu juga.

"Sstt!" Keanu menempelkan jari telunjuknya di tengah bibir Hana. "Please! Jangan ngomongin itu lagi."

Setelahnya, dibawanya tubuh mungil Hana dalam dekapannya, mengusap rambut panjang Hana yang tergerai indah, mencium aroma buah strawberry yang menguar dari rambut gadis itu, begitu segar.

"Janji satu hal sama aku, boleh?" tanya Keanu, kini cowok itu sudah mengurai pelukannya. Tangannya tergerak mengusap jejak air mata yang mengalir, membentuk sungai kecil di pipi putih Hana.

"Janji apa?"

"Janji untuk selalu baik-baik aja, apapun kondisinya nanti. Oke!" kata Keanu, menatap lembut gadis itu.

Hana hanya membisu. Gadis itu tak tahu akan memberikan jawaban seperti apa. Untuk saat ini, dia hanya ingin menikmati dan menjalankan kehidupannya sebagaimana mestinya.

Keanu lagi-lagi hanya menghela napas kasar. Cowok itu tidak akan bertanya lagi mengenai hal tadi. Dia membiarkan gadis itu terdiam.

Bumi dan Langitnya | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang