72. Perasaan Yang Sebenarnya

135 12 0
                                    

Haiii 👋

Apa kabar? by Hana

Udah siap untuk baca kelanjutan kisah mereka?

Mari, taburkan banyak cinta untuk cerita ini 💕

Happy reading ❤

●●●

72. Perasaan Yang Sebenarnya

"Nu, nanti kita berhenti di minimarket sebentar. Aku mau beli minuman dulu," kata Kevin yang sedang menyetir mobil, dia sempat menoleh sebentar ke arah adik kembarnya itu.

Keanu yang duduk di samping Kevin hanya mengangguk singkat. Dia masih merasa pusing namun tetap memaksakan diri untuk mendatangi Hana di Yogyakarta.

"Kamu beneran nggak apa ke sana sendiri? Kamu masih sakit, Nu," kata Kevin. Abang kembarnya itu nanti hanya akan mengantarnya hingga di bandara. Setelahnya, Keanu akan naik sendiri dengan pesawat yang sudah dipesannya kemarin.

"Nggak apa, Bang. Kan, hanya pusing biasa. Nanti setelah ketemu Hana pasti hilang sakitnya," kata Keanu sambil tertawa pelan.

"Dasar bucin!" ledek Kevin. Ya, Kevin tentu tahu bagaimana hubungan Keanu dan Hana yang sangat dekat sejak kecil. Kedua orang itu selalu bersama dan tidak pernah jauh sebelumnya.

"Kayak Abang nggak bucin aja sama Kak Tiara," balas Keanu yang tidak ingin kalah.

Kevin tak lagi menjawab, mungkin saja cowok itu membenarkan kalimat adik kembarnya tersebut.

Hingga, Kevin pun membelokkan mobilnya memasuki halaman parkir sebuah minimarket. Sebelum keluar, Kevin menoleh pada Keanu. "Kamu mau nitip, nggak? Buat bekal di pesawat nanti?"

"Aku ikut masuk ke minimarket aja, Bang," kata Keanu akhirnya.

"Yakin nggak sempoyongan? Aku nggak mau, ya, megangin kamu," celetuk Kevin.

"Yakin, Bang. Aku nggak selemah itu," jawab Keanu. Dia cuma pusing biasa, tidak perlu dituntun jalannya pun dia masih bisa melangkah seperti biasa walaupun sedikit sempoyongan sebenarnya.

"Iya, tau!" gumam Kevin yang nyaris tanpa suara.

Setelahnya, kedua orang berparas sama itu pun keluar dari mobil, berjalan menuju minimarket yang pagi itu tidak terlalu ramai pengunjung.

Sedangkan di sisi lain, ada seorang gadis yang menghentikan langkahnya secara tiba-tiba, memperhatikan kedua orang yang sedang berjalan menuju minimarket. Jika dilihat memang tidak ada yang aneh, namun menurut gadis itu, pemandangan yang kini dia lihat sangatlah tidak biasa. Dia sampai mengucek matanya berulang kali, menyipitkan matanya dan melangkah lebih dekat agar bisa melihat lebih jelas.

"Mataku memang minus, tapi kalau ini masih jelas banget. Keanu beneran ada dua? Jadi, dia punya kembaran?" tanya gadis itu. Dia yang semula ingin ke minimarket tersebut yang memang tidak jauh dari kosannya pun diurungkannya sebentar hanya untuk memastikan bahwa yang dilihatnya tadi adalah benar.

"Jadi, yang dulu aku lihat di toko itu Keanu atau kembarannya?"

"Kalau dulu yang aku lihat bukan Keanu alias kembarannya, berarti aku salah menilai Keanu selama ini?"

Bumi dan Langitnya | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang