14. Boneka Peach

261 25 0
                                    

Hello everyone👋

Apa kabar? Semoga selalu baik dan bahagia, ya

Udah siap untuk baca kelanjutan kisah mereka?

Mari, taburkan banyak cinta untuk cerita ini✨

Happy reading❤

●●●

14. Boneka Peach

"BUMI!!"

Dari arah belakang, suara Claudia terdengar cukup keras. Membuat atensi cowok itu yang semula menatap Ara kini beralih pada Claudia yang baru saja datang dan berdiri di samping gadis yang tadi ditabraknya-ralat-menabraknya.

"Lagi cari buku, Bum?" tanya Claudia dengan semangat, tersenyum manis pada cowok di hadapannya itu. "Mau dibantuin, nggak?" lanjut Claudia, menawarkan bantuan pada Bumi dengan masih mempertahan senyumannya.

Ara yang mendengarnya pun memutar bola matanya malas. "Memangnya Claudia bisa tahan lebih lama di ruangan yang penuh buku ini?"

Bumi lalu tersenyum ramah, sebenarnya cowok itu memang selalu ramah pada setiap orang. Tapi, entah kenapa, Ara malah menilainya sebagai cowok yang menyebalkan di matanya.

"Makasih tawarannya, Claudia. Tapi, aku mau sendiri," jawab Bumi, masih tersenyum seperti tadi. Lalu, cowok itu pun berniat untuk pergi dari hadapan kedua gadis tersebut.

"Heh! Mau ke mana?" Ara menahan cowok itu, berdiri menghadang Bumi yang akan pergi begitu saja.

"Cari buku," jawab Bumi santai. Menatap Ara seperti tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.

"Nggak ada niatan minta maaf?" tanya Ara, menatap tajam pada cowok tersebut.

Menghela napas pelan, Bumi pun akhirnya berkata, "Maaf." Setelahnya, langsung pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun lagi.

"Gitu, aja?" gumam Ara, tangannya mengepal, menahan kekesalan yang kini sudah menumpuk di ubun-ubunnya.

Sedangkan Claudia, gadis itu terus tersenyum dengan tatapan yang menuju pada sosok cowok di sana, yang sedang serius dan teliti memilih buku-buku yang tertata di rak dengan rapi.

●●●

1 jam sebelumnya

Bumi berjalan sendiri menyusuri rak-rak yang tinggi menjulang berisi berbagai macam barang yang tersusun sedemikian rapinya. Mengambil beberapa barang pesanan bundanya dan memasukkannya ke dalam keranjang belanja. Setelahnya, Bumi pun berjalan menuju bagian buah-buahan, sesekali tangannya akan mengambil beberapa jenis buah yang dia sukai.

Ketika akan berbelok untuk membawa barang belanjaannya ke kasir, Bumi tidak sengaja melihat susu kotak rasa pisang yang disusun di deretan rak kedua, dan tanpa sadar Bumi berjalan mendekat ke rak tersebut.

Tangannya terulur untuk mengambilnya. Namun, belum sempat Bumi mengambilnya, dia lalu tersadar dan berkata, "Kenapa harus ada susu pisang di sini?"

Melihat susu pisang, dirinya hanya akan selalu mengingat Hana. Gadis yang masih ada di hatinya walaupun sudah jelas bahwa keduanya tidak lagi bersama.

Bumi lalu meninggalkan rak tersebut, berjalan ke arah kasir dan mengantre dengan satu keranjang penuh berisi pesanan bundanya, walaupun tidak semuanya. Ada bumbu dapur, sayur, buah segar, snack kesukaan Bumi dan coffee.

Bumi dan Langitnya | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang