"Appa?!!!"
Minji terkejut, sang ayah tiba-tiba saja menghantam kekasihnya itu ketika ia baru saja turun dari motor.
"Apa yang kau perbuat pada putriku?" tanya tuan Jiyong dengan emosinya yang sedang memuncak.
"Apa maksud appa?" Minji masih terheran dengan perlakuan sang ayah pada kekasihnya.
Minji membantu Hyunjin untuk berdiri, kemudian menatapnya dengan penuh keheranan.
"Oppa, ada apa ini? Kenapa kau tak bercerita apapun?" ucap Minji setengah berbisik.
Hyunjin hanya menggeleng, melepaskan genggaman Minji pada lengannya dan menghampiri tuan Jiyong yang saat itu berdiri tepat di depan gerbang.
"Ternyata kau masih punya nyali untuk menghampiriku, mengusik hidupku" ucap tuan Jiyong sambil menyeringai.
"Apa menurutmu aku mengusik kehidupanmu, tuan? Atau kau hanya ketakutan karena ulahmu di masa lalu? Kau bahkan tidak meminta maaf atas perbuatanmu"
Plaak~
Tamparan mentah-mentah dari tuan Jiyong mendarat pada pipi Hyunjin. Ia melakukan itu karena terkejut dengan ucapan Hyunjin.
"Kenapa appa menamparnya?" tegas Minji.
"Minji, masuklah!" tanpa menjawab pertanyaan Minji, tuan Jiyong memerintah Minji karena ia tak ingin putrinya mengetahui lebih dalam masalah ini.
"Aku tidak mau. Sebenarnya ada apa ini?" Minji masih ingin tahu apa yang terjadi diantara ayah dan kekasihnya.
"Biarkan saja dia disini" Hyunjin menyela dengan tegas.
"Minji-ya.. Katakanlah pada ayahmu, apa yang telah ku lakukan padamu" lanjut Hyunjin.
"Tidak. Kau tidak melakukan apapun" jawab Minji pada kekasihnya.
"Heheh, kau pikir aku akan percaya padamu setelah putriku mengatakan itu? Bisa saja kau belum melakukan niat busukmu itu" ucap tuan Jiyong sambil menunjuk-nunjuk Hyunjin yang terpaku di depannya.
Minji menyadari sesuatu, walaupun masih belum begitu paham dengan permasalahan antara ayah dan kekasihnya. Ia mencoba menebak apa yang dimaksud oleh ayahnya. Jika tadi Hyunjin memang berniat busuk dengan melakukan hal diluar batas, maka Hyunjin dengan mudah melakukannya. Namun kenyataan yang terjadi tidaklah seperti itu.
"Oppa, aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi aku percaya padamu" ucap Minji pelan dengan mata berkaca.
Hyunjin hanya terdiam menatap Minji dengan penuh arti.
"Ayahmu benar, aku bisa mencelakaimu kapan saja." ucap Hyunjin pada Minji yang berada di sisinya.
"Apa kau berniat seperti itu, Hyunjin Oppa?"
"Aku tidak tahu."
"Oppaa.." Minji menggenggam tangan Hyunjin dengan erat, ia takut Hyunjin akan pergi.
Melihat putrinya begitu berharap pada Hyunjin, tuan Jiyong tak tinggal diam. Ia menarik paksa putrinya agar melepaskan genggamannya pada Hyunjin.
"Apa-apaan kau ini, kau berharap pada lelaki miskin sepertinya? Kau bahkan belum mengetahui banyak tentangnya." bentak tuan Jiyong pada Minji.
Hyunjin tetap diam walaupun sedari tadi tuan Jiyong bersikap kasar dan selalu memojokkan dirinya.
Ia bahkan enggan untuk memberi tahu Minji apa yang sebenarnya terjadi. Karena ia tak ingin Minji mengetahui kebusukan ayahnya di masa lalu.
Seakan menyerah pada keadaan. Hyunjin merasa bahwa tuan Jiyong dan dirinya tidak akan mungkin bisa berdamai dengan masa lalu. Ia tak ingin jika Minji menjadi korban atas perseteruan ini.
"Appa, ku mohon lepaskan tanganku" Minji merintih sambil sesekali menyeringai kesakitan karena genggaman ayahnya yang begitu kuat.
"Tidak akan, jika lelaki ini masih punya nyali untuk tetap berada disini."
Hyunjin tak tega melihat kekasihnya kesakitan oleh perilaku kasar ayahnya sendiri.
"Berhentilah menyakiti wanita, ku mohon lepaskanlah. Aku janji setelah ini aku akan pergi."
"Dan jangan kembali mengusik kehidupanku dan keluargaku!" tuan Jiyong melanjutkan kalimat Hyunjin.
"Baiklah. Aku akan menjauh darimu dan Minji."
Mendengar jawaban Hyunjin, hati Minji seakan runtuh. Minji bahkan tak bisa berkata apapun, matanya berkaca dan mulai meneteskan air mata. Bagaimana bisa Hyunjin menyanggupi permintaan ayahnya untuk menjauhi dirinya.
Hyunjin mengalihkan pandangannya agar tak melihat tangisan Minji. ia pun berbalik untuk segera pergi meninggalkan tempat itu agar permasalahan tak semakin memburuk.
Hyunjin menoleh ke arah Minji sebentar sebagai tanda untuk berpamitan. Kemudian menyalakan motornya dan meninggalkan tempat itu.
*** to be continued ***
Hi, sorry beberapa hari ga update, karena lagi sibuk ngehype comeback terbaru Stray Kids.
Ditambah announcement Maniac Concert in Jakarta huaaaa, makin ga bisa fokus ngapa-ngapain.
Anyway, kalian ada yang berencana nonton Maniac Tour in Jakarta?
KAMU SEDANG MEMBACA
GOD'S SCENARIO (Minji - Hyunjin) ✔
Fanfic[Completed] Hyunjin kecil hanya mengetahui bahwa kakaknya depresi dan menderita, hingga akhirnya sang kakak menutup usia. Ia hanya mengingat wajah lelaki yang sering menemui kakaknya dan menyimpan dendam padanya. Namun, pertemuan dengan seorang gadi...