EPILOG

186 24 2
                                    

Hyunjin benar-benar melamar Minji sebelum kekasihnya itu resmi masuk universitas, universitas tempat ia kuliah dulu, karena memang universitas tersebut adalah yang terbaik di kota Seoul.

Kini, Minji berhasil meraih gelar bachelornya. Selama empat tahun kebelakang hubungannya dengan Hyunjin bisa dibilang tak semulus jalan tol yang tanpa hambatan. Mereka masih sering bertengkar karena hal-hal yang membuat salah paham. Mulai dari Hyunjin yang disukai oleh bawahannya hingga Minji yang juga disukai oleh teman seangkatan di universitasnya.

Upacara kelulusan Minji telah usai, Hyunjin yang masih duduk di bangku para tamu melihat bagaimana lelaki lain dengan topi toga itu menghampiri kekasihnya dan memberinya serangkai bunga. Tak tahan dengan rasa cemburu, ia pun segera turun untuk menghampiri kekasihnya.

"Oho!! Kau membawa buket bunga lain?"

"Aku hanya tak enak hati menolaknya, jadi ku terima saja."

"Dengan membiarkannya merasa mendapatkan harapan darimu?" ucapan Hyunjin mulai mengitimidasi.

"Tidak, aku sudah mengatakan padanya jika calon suamiku ada disini. Sudahlah oppa, kau bahkan belum memberiku ucapan selamat, huh."

"I'm sorry, aku hanya cemburu. Selamat sayang, kau telah melalukan yang terbaik. Aku bangga padamu." Hyunjin memberi buket bunga mawar merah muda dan memeluk kekasihnya.

" Hyunjin memberi buket bunga mawar merah muda dan memeluk kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih, oppa. Ini cantik sekali."

Keduanya pun asyik untuk mengabadikan momen kelulusan Minji tersebut, hingga akhirnya mereka dikejutkan oleh kedatangan orang tua Minji dan Jisung yang terlihat bersama seorang wanita.

"Apa Jisung oppa membawa kekasihnya?" gumam Minji ketika melihatnya dari kejauhan.

"Sepertinya." jawab Hyunjin singkat.

"Halo sayang, selamat atas kelulusanmu ya." ucap nyonya Nara sambil memeluk putri cantiknya itu.

"Selamat sayang, kau hebat! Appa bangga padamu." disusul oleh ucapan tuan Jiyong dan memberi pelukan juga pada putrinya.

"Terima kasih eomma, appa.
Oh omo!! Haerin?? Apa kalian...?"
Minji terkejut ketika melihat sahabatnya itu datang.

"Minji-ya, selamat atas gelar barumu. Berhentilah berekspresi seperti itu, aku malu!" ujar Haerin yang kemudian tak segan memeluknya.

"Minji-ya, selamat ya. Kau tak perlu terkejut seperti itu, bukankah kau yang mencomblangkan kami?" ujar Jisung dengan santainya.

"Ya, i know right, tapi aku tak menyangka saja kalian akan cocok. Hahaha.. Anyway, selamat juga untuk hubungan kalian." jawab Minji yang akhirnya memberi selamat pada hubungan Jisung dan Haerin.

"Lihatlah, akhirnya pria tengil ini bisa memiliki kekasih." ledek Hyunjin.

"Hey bro, seharusnya kau berkaca!"

"Hahaha.. Selamat ya atas hubungan barumu, dengan senang hati kami menunggu traktiran darimu, bos muda!" sekali lagi Hyunjin menggoda Jisung.

"Apa direktur baru ini sedang meledekku? Lebih baik segera kau cetak saja undangan pernikahanmu dengan Minji." ujar Jisung sambil menunjuk pada Hyunjin.

"Tenanglah, kau hanya perlu menunggu mendapat undangannya." jawab Hyunjin dengan santai dan merangkul Minji.

"Hahaha.. Sudahlah, kalian ini. Bagaimana jika kita foto bersama." ucap tuan Jiyong guna mengakhiri obrolan mereka.

"Ide bagus, sepertinya telingaku lelah mendengar celotehan kalian ini." timpal nyonya Nara.

Mereka pun tertawa bersama dan mengambil beberapa foto untuk diabadikan.

Mereka pun tertawa bersama dan mengambil beberapa foto untuk diabadikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

"Kau cantik sekali dengan gaun putih itu."

"Oppa, berhentilah menggodaku, aku sedang gugup."

"Hmm.. Aku tak menyangka kita berada di titik ini."

"Aku juga tak menyangka, oppa."

"Kau bahagia?"

"Tentu saja aku bahagia, kau?"

"Aku sudah menunggu ini sejak lama, kau akan menjadi milikku seutuhnya dan akan menjadi ibu untuk anak-anak kita, Minji."

"Nak, maafkan aku, aku menitipkan dan mempercayakan putri satu-satunya kesayanganku padamu, jagalah dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nak, maafkan aku, aku menitipkan dan mempercayakan putri satu-satunya kesayanganku padamu, jagalah dia. Jangan jadi seperti aku di masa lalu. Aku yakin kau yang terbaik untuk Minji." -Kim Jiyong.




*****

Haiiiiii terima kasih buat yang udah support selama ini, walaupun aku updatenya suka seenak hati.

vote dan komen kalian sangat berarti.

Tunggu aku dengan cerita baru ya.

Thankyou ^^

GOD'S SCENARIO (Minji - Hyunjin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang