Ranaya [On Going]

SEMBILAN

" RANGGA "

" Lo ngapain dah ngelamun? "

" Tau tuh kesambet ntar lo "

Rangga yang kini ntah mengapa ia sedang memikirkan Naya.

Rangga hanya menatap datar temannya, ia enggan menjawab pertanyaan temannya.

" Dih lo di tanya malah diem "

Rangga tak menghiraukan ucapan dari temannya, ia langsung mengambil hpnya yang berada di kantong celana sekolahnya.

" Rangga Naya tuh lewat "

Rangga pun menoleh ketika mendengar kata Naya.

Gelak tawa pun terdengar. " Hahaha, lo pasti lagi mikirin Naya kan ngaku lo. Buktinya pas kita-kita nyebut nama Naya lo noleh, sedangkan selama ini kalau kita ngejek lo sama cewek, lo gak peduli tuh " ucap Rayhan.

" SO TAU LO PADA " ucap Rangga kesal dengan perlakuan teman-temannya.

Sekali lagi mereka semua tertawa melihat wajah Rangga yang memerah karena sedang kesal.

...

" Gue pengen deh rasanya di jodohin gitu kayak cerita-cerita di novel " ucap Una random.

" Di jodohin sama kakek-kakek peot baru tau rasa lu " ujar Dara sambil menahan tawanya.

" Heh istighfar lu Dar, kasin Una " sambung Naya.

" Tau tuh, siapa juga yang mau di jodohin sama kakek-kakek. Gue tuh mau di jodohin sama anak geng motor, gus, mafia dan pastinya ganteng. Beuhhh gak bisa mendeskripsikan deh gue gimana perasaan gue kalau seandainya benar-benar terjadi " ucap Una sambil tersenyum-senyum tidak jelas.

" HALUU LO " teriak Dara dan Naya.

Mereka bertiga pun tertawa pecah.

" Ehh by the way, kok gue ngerasa aneh ya dengan sikap kak Rangga " ucap Una sembil mengetukan jari telunjuknya ke dagu.

Naya dan dara pun mengernyit bingung.

" Aneh gimana? " Tanya Dara.

" Tau tuh aneh apanya? " Sambung Naya.

" Itu loh masa kalian gak sadar si kalau sikap kak Rangga ke Naya itu beda " ucap Una.

" Hah beda? Beda apanya perasaan biasa-biasa aja tuh " ucap Naya bohong, padahal ia juga ngerasa bahwa sikap Rangga ke dirinya berbeda ke cewek lain.

" Gue gak sadar tuh " sambung Dara.

" Mungkin perasaan lo aja kali Na " ucap Naya.

" Masa si? "

" Iya "

...

Kini Naya sedang berasa di toilet SMA Alexander. Ia memikirkan perkataan Una tadi. " Hmm gue juga ngerasa si sebenarnya kalau sikap kak Rangga beda ke gue. Kak Rangga aneh banget belakangan ini, kalau lagi berdua sama gue dia berubah jadi bawel banget sedangkan kalau ada yang lain dia mah cuek kayak kulkas 10 pintu. Padahal biasanya kak Rangga bakal cuek ke gue, semenjak gue sama kak Rangga tau kalau orang tua kita temenan sikapnya jadi berubah " Gumam Naya.

Tiba-tiba saja ada orang yang membuka pintu toilet dengan kasar. Di ambang pintu terlihat ada Lentera dan kedua dayang-dayangnya.