" Ay, ayo kita lihat sunset di sana, disini banyak pasien RSJ soalnya " Ucap Rangga yang menunjuk ke arah sisi lain pantai.
Rayhan melototkan matanya. " Heh semprul, lo kira kita gila apa ya?! " Ucap Rayhan tidak terima.
Rangga mengangkat satu alisnya. " Kalau udah tahu ga usah nanya " Ucap Rangga dingin.
Naya menepuk pundak Rangga. " Udah ah, kamu mah suka gitu orangnya " Ucap Naya.
" Yaudah makanya kita ke sana aja " Ucap Rangga yang di angguki Naya.
" Dada semuanya " Pamit Naya yang melambaikan tangannya.
" Memang dasar bucin! " Celetuk Mateo.
" Iri lo ya? Makanya punya pacar dong, iya kan ay? " Ucap Dirga yang merangkul pundak Una.
Mateo memutar bola matanya malas. " Dih kurang kerjaan banget gue iri sama orang bucin "
Rayhan menghembuskan nafasnya kasar. " Iya deh si paling punya pacar, iya ga Mateo? " Sinis Rayhan.
Mateo pun mengangguk menyetujui ucapan Rayhan.
Lantas Dirga dan Una pun terkekeh.
" Yaudah kita ke sana dulu ya, ayo kak " Ucap Una.
" Lah, ini sih gue bakalan jadi nyamuk, bagus gue cabut siapa tahu dapat cewek aduhay " Batin Rayhan.
" Eh gue pergi dulu ya, biasa nyari cewek " Ujar Rayhan yang meninggalkan Mateo dan Dara.
" Yah, sama lo lagi deh kak " Ucap Dara lesu.
" Emangnya kenapa kalau bareng gue? " Tanya Mateo.
Dara bersidekap dada. " Ya gapapa sih, malas aja sebenarnya " Ujar Dara tanpa dosa.
Mateo memutar bola matanya malas. " Terserah lo aja deh " Sahut Mateo.
Di sisi lain.
" Kak sunset nya cantik ya? " Ujar Naya.
Rangga melirik ke arah Naya. " Iya kayak kamu cantiknya, bahkan lebih cantikan kamu " Ucap Rangga menggombali Naya.
Naya terkekeh. " Belajar dari kak Rayhan ya? Pinter banget gombalnya sekarang " Ucap Naya.
Rangga menaikkan satu alisnya. " Enak aja, aku di bilang gombal, kamu memang cantik sayang ku, ga percaya hmm? " Ucap Rangga yang menatap tulus Naya.
" Ah udah lah kak nanti salting aku tuh " Ujar Naya yang menutup mukanya dengan kedua tangan.
Rangga menyingkirkan tangan Naya yang menutupi wajah cantiknya. " Ga usah di tutup nanti aku ga bisa lihat wajah salting kamu " Ujar Rangga sembari terkekeh.
Plak
Naya memukul pundak Rangga.
Rangga meringis. " Awss, kok aku di pukul sih ay "
Naya mendengus kesal. " Kamu tuh nyebelin banget sih kak! " Ucap Naya kesal.
Rangga menggaruk tengkuknya yang tak gatal. " Hehe iya deh, aku minta maaf ya Aya? Aku di maafin hmm? "
Naya mengangguk.
" Eh by the way aku punya sesuatu untuk kamu Aya " Ucap Rangga.
Naya mengernyit. " Apa kak? "
Rangga mencari sesuatu benda yang ada di kocek celananya.
Rangga mengeluarkan kotak kecil dari kocek celananya. " Nih buat kamu " Ucap Rangga yang menyodorkan kotak kecil ke arah Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ranaya [On Going]
Teen FictionKisah seorang gadis yang suka sama kakak kelasnya, kakak kelasnya di kenal karena ketampanan yang ia miliki diatas rata-rata, pria itu juga dikenal sebagai kulkas 10 pintu dan kapten basket di SMA Alexander. Semua yang ada dipria itu membuat para ci...