SEBELAS

643 28 0
                                    

Brukk

" Apaan sih lo nabrak-nabrak gue?! " Tanya Naya ketus.

" Widihh santai dong girls " Ucap Lentera sambil memainkan kuku-kukunya.

Naya memutar bola matanya malas. " Lo pasti sengajakan? "

" Upss kok tau si cenayang ya? " Ucap Lentera mengejek.

Naya mengepalkan tangannya. " Mau lo apa si? " Tanya Naya.

" Mau gue lo jauhin Rangga " Ujar Lentera dangan nada yang tak santai.

Naya terkekeh pelan. " Emang lo siapanya? " Tanya Naya remeh.

Lentera menggeramkan giginya. " Heh lo ya jadi cewek kok nyolot banget si " Ucap Lentera sembari menunjuk-nunjuk Naya.

" Iya emang kenapa kalau gue nyolot? " Ucap Naya ngegas.

" Lo liat aja ya nanti gue akan kasi lo pelajaran " Ancam Lentera.

" Oh silahkan " Jawab Naya santai.

Lentera yang mendengar balasan Naya pun mengepalkan tangannya dan langsung meninggalkan Naya.

Ya Lentera sendirian begitu juga Naya. Bisa di bilang mentalnya bukan mental patungan.

Setelah kepergian Lentera Naya menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan orang-orang seperti Lentera.

Kini SMA Alexander masih sepi, Naya memang sengaja datang awal karena dirinya sedang piket di hari ini. Belum sampai di kelas dirinya malah bertemu Lentera yang Notabene nya tukang bully.

Naya sedang menelusuri lorong sekolah yang masih sepi. Naya berjalan sembari bersenandung kecil.

Sesampainya di kelas Naya langsung duduk di bangkunya. Ia memilih untuk duduk sebentar baru lah ia melaksanakan piket kelas.

Tak lama kemudian SMA Alexander pun sudah mulai ramai murid-murid yang berdatangan.

Krekk

Naya merasa ada yang sobek ketika ia hendak berdiri. Naya langsung memegangi belakang roknya, ya benar saja roknya sobek akibat lem yang ada di bangkunya.

" Arghh sialan " Umpat Naya.

" Gimana nih mana masih pagi lagi, ini pasti gara-gara si lampu itu kan " Ucap Naya.

Untungnya Naya membawa sweater tadi jadi masih bisa menutupi.

Naya berjalan ke arah koprasi sekolah. Ketika Naya menelusuri lorong sekolah, ada yang melihat Naya dari kejauhan dan mengikutinya dari belakang.

" NAYAAA " Pekik laki-laki itu.

Naya yang awalnya berjalan pun berhenti ketika namanya di panggil, ia merasa cemas akan keadaan ini, bagaimana tidak cemas rok nya sobek di pagi-pagi seperti ini.

" Duh ada yang manggil pula tuh " Gumam Naya yang memukul jidatnya pelan.

Laki-laki itu memegang bahu Naya membuat sang empunya menoleh ke belakang.

" Eh kak Rangga " Ucap Naya sambil menyengir.

" Lo mau ke mana Nay? " Tanya Rangga.

" Mau ke koprasi kak " Ucapnya.

Rangga mengernyit " Ngapain lo ke koprasi pagi-pagi? "

" Hmm.... "

Rangga menaikkan satu alisnya.

" Anu kak "

Rangga berdecak kesal " Anu apa? "

" Hmm rok aku robek kak " Cicit Naya.

Ranaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang