" NAYYYY, GAWAT NAY GAWAT " Pekik Bara yang berlari ke arah Naya.
Naya yang mendengar teriakan Bara pun sontak melihat ke belakang.
" Nay gawat Nay " Ucap Bara sembri ngosngosan.
" Ngapain dah lu masih pagi juga udah heboh kayak ada gempa aja " Ucap Naya memutar bola matanya.
" Eh semprul, lo ye liat noh mading sono " Ucap Bara sembari menunjuk ke arah mading.
Naya mengangkat satu alisnya. " Emangnya ada apa? " Tanya Naya.
" Lo liat aja sendiri Nay, tapi ini gawat banget sumpah " Ujar Bara.
Naya mengernyit. " Yaudah deh makasih " Ucap Naya yang berlari ke arah mading.
Sesampainya Naya di depan mading orang-orang melihat Naya sinis, dan berbisik-bisik yang tidak baik tentang Naya.
Naya menggedikkan bahunya acuh dan melihat ke arah mading.
Naya menggeram kesal. " SIALAN SIAPA YANG BUAT BERITA SAMPAH KAYAK GINI " Ucap Naya marah yang merobek berita yang tidak benar tentangnya.
" SEMPAT GUE TAHU SIAPA YANG BUAT BERITA SIALAN INI, SIAP-SIAP AJA LO " Ucap Naya dengan senyum smiriknya dan berjalan meninggalkan mading.
Naya melihat Rangga yang sedang berada di depan kelasnya dengan wajah yang murung.
" Kak Rangga udah tahu kayaknya berita sampah ini " Ucap Naya sembari meringis.
" Kak " Sapa Naya ketika sudah berada di belakang Naya.
Rangga tidak menoleh sedikit pun.
" Kak aku bisa jelasin " Ucap Naya memohon.
Rangga menoleh ke belakang dan menatap Naya tajam, tidak ada lagi tatapan hangat nan lembut yang biasa Rangga pancarkan.
Rangga menaikkan satu alisnya. " Mau apa, mau jelasin kalau kemarin bukan jalan sama Dara tapi sama cowok lain, hmm? " Ucap Rangga dingin.
" Kak itu semua fitnah kak, kakak harus percaya sama aku " Ucap Naya lembut.
Rangga tersenyum remeh. " Percaya, aku butuh waktu Nay, kamu bisa jelasin pulang sekolah nanti, aku tunggu di belakang sekolah " Ucap Rangga yang meninggalkan Naya.
Naya meraup wajahnya. " ARGHH SIALAN " Umpat Naya.
" Yes berhasil " Ucap seseorang yang tersenyum jahat.
Kini Naya sudah sampai di kelas.
" Eh Nay itu semua ga benar kan? " Tanya Una dengan wajah cemas.
Naya mengangguk. " Iya Na, sekarang kak Rangga marah sama gue gara-gara berita sialan itu " Ucap Naya lesu.
Una mengelus pundak Naya untuk menenangkan Naya. " Lo tenang aja ya Nay, kak Rangga cuman butuh waktu aja kali, dia ga mungkin bisa marah lama-lama sama lo " Ucap Una menenangkan.
" Iya Nay, benar kata Una kak Rangga mana mungkin bisa marah sama lo, lo kan pacar tersayangnya " Ucap Dara yang juga menenangkan Naya.
Naya tersenyum tipis.
" Coba lo jelasin Nay, kok lo bisa pelukan sama tu cowok dah? " Ucap Bara.
Dara dan Una melotot ke arah Bara.
" Lah napa pada melotot dah? " Tanya Bara sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.
" Udah gapapa " Ucap Naya yang tersenyum tipis.
" Itu cuman salah paham kok, kemarin dia ga sengaja nyenggol gue dan gue hampir jatoh kalau dia ga nangkep gue, iya kan Dar? " Ucap Naya menjelaskan.
Dara mengangguk mantap. " Maaf ya Nay gara-gara gue ngajak pergi lo semalam jadi ada masalah gini " Ucap Dara sesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ranaya [On Going]
Teen FictionKisah seorang gadis yang suka sama kakak kelasnya, kakak kelasnya di kenal karena ketampanan yang ia miliki diatas rata-rata, pria itu juga dikenal sebagai kulkas 10 pintu dan kapten basket di SMA Alexander. Semua yang ada dipria itu membuat para ci...