DUA PULUH EMPAT

434 23 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya readers 🌟

Happy reading

***

🍂🍂🍂

Naya menarik tangan Alvaro menjauh dari keramaian.

" Ets santai dong, jadi cewek kok kasar banget " Ucap Alvaro yang menyentak tangan Naya.

Naya memutar bola matanya malas. " Mau apa lo? " Ketus Naya sembari bersidekap dada.

Alvaro terkekeh. " Lo mau tau ngapain gue ke sini? " Tanya Alvaro dengan semirknya.

Naya mengangguk malas.

Alvaro memegang dagu Naya. " Gue mau selalu ada di dekat lo queen! "

Naya menyentak tangan Alvaro. " Ga usah sentuh gue dengan tangan kotor lo itu!! " Ketus Naya.

Alvaro bertepuk tangan. " Owh, ternyata lo masih sama ya, galak tapi gemesin "

Naya menatap tajam Alvaro. " Gue peringatin ya, jangan pernah ngusik hidup gue lagi Al " Ucap Naya penuh penekanan bahkan urat di lehernya juga sudah menonjol.

Alvaro terkekeh sinis. " Lo udah buat kesalahan Naya jadi lo harus membayarnya " Ucap Alvaro penuh penekanan.

Naya mengepalkan tangannya, wajahnya sudah memerah. " GUE GA PERNAH BUAT KESALAHAN ALVARO ADMAJAYA!! " Sentak Naya.

Alvaro yang sudah tersulut emosi pun menggenggam tangan Naya kuat. Naya sudah meringis kesakitan dengan perlakuan Alvaro.

" INGAT YA NAY GUE GA AKAN BERHENTI SEBELUM LO NYERAHIN APA YANG GUE MAU!! " Sentak Alvaro dengan urat-urat leher yang menonjol.

Alvaro melepaskan genggaman tangannya dengan kasar. Naya memegang bekas genggaman Alvaro yang sudah memerah.

" Lo yang udah buat gue jadi gini Naya jadi jangan salahin gue kalau gue merebut semuanya dari lo!! " Ucap Alvaro dengan tatapan yang sulit diartikan, seolah-olah ada rasa sakit yang mendalam di tatapan itu.

Setelah mengatakan itu Alvaro meninggalkan Naya yang sudah terdiam.

" Maaf... " Lihir Naya.

Naya mengusap wajahnya kasar. " Kenapa lo berubah Al, padahal gue udah nganggep lo seperi sosok abang dalam hidup gue " Lihir Naya yang tanpa sadar meneteskan air matanya.

...

Una melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Naya.

" Masih ga sadar ni anak " Gumam Una.

" Ok kayaknya gue memang harus mengeluarkan jurus andalan gue " Ucap Una tersenyum jahil.

" 1 , 2, 3 " Ucap Dara pelan.

" NAYAAAAA " Pekik Una.

Naya tersentak kaget begitu juga seisi kelas.

" Eh toa mesjid bikin kaget aja lo " Ucap Elang.

Ranaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang