DUA PULUH ENAM

327 22 0
                                    

Kring...kring...kring

" Ganti baju olahraga yuk? " Ajak Una.

" Ayo " Sahut Dara.

" Boleh, eh bentar kalian duluan aja gue mau ke loker dulu, ini sekalian gue nitip dulu " Ucap Naya.

Dara mengambil baju olahraga milik Naya.

" Aduh tu kunciran rambut napa pake ketinggalan segala sih " Gerutu Naya ketika sudah sampai di depan loker.

Ceklek

" AAAAAAA " Teriak Naya.

" Huek "

Wajah Naya pucat ketika melihat isi loker itu.

Tikus mati, ya lokernya berisi tikus mati dan ada kertas yang berlumuran darah di sana.

Dengan tangan yang bergetar Naya mengambil kertas itu.

" The game starts now " Gumam Naya membaca tulisan itu.

Naya menutup lokernya kasar. " Arghhh sialan! Siapa yang berani-beraninya neror gue! " Geram Naya.

" BANGSAT! Kalau gue tau orangnya habis tu orang! " Geram Naya yang mengepalkan tangannya bahkan urat dilehernya sudah menonjol.

Naya menetralkan ekspresi wajahnya ia tidak ingin orang-orang di sekitarnya tau bahwa dirinya sedang di teror.

Naya keluar rungan dengan rambut yang sudah di kuncir kuda.

Naya menghampiri sahabatnya ke ruang ganti.

" Udah Nay? " Tanya Una

Naya mengangguk.

" Buruan ganti baju lo bentar lagi di mulai nih " Ujar Dara yang menyerahkan baju yang tadi di titipkan Naya.

Naya mengambil baju dari tangan Dara dan bergegas mengganti pakaiannya.

Di lapangan

" Eh itu kak Rangga lagi di godain cewek-cewek anjir! " Heboh Una.

Naya melihat ke arah Rangga yang merasa risih di tengah kerumunan para fans nya.

Bukan merasa cemburu Naya malah tertawa melihat ekspresi wajah Rangga yang sangat tertekan.

Dara dan Una menatap Naya tak percaya. " Eh Nay lo ga cemburu apa kak Rangga di kerumunin cewek? " Bingung Dara.

Naya menggeleng. " Ga tuh, malahan lucu liat kak Rangga tertekan gitu " Ujar Naya yang masih tertawa.

" Eh iya juga ya kak Rangga kaya risih gitu " Sahut Una.

" Lo ya Nay liat cowoknya lagi kesusahan bukannya ngebantuin malah di ketawain " Celetuk Dara.

Naya menyengir. " Iya deh iya gue bantuin nih " Ucap Naya yang berjalan menghampiri Rangga.

Rangga yang melihat ke arah Naya pun berlari ke arahnya.

" Sayang " Panggil Rangga di sela-sela larinya.

Naya berdehem.

Rangga menggenggam tangan Naya, ia mengerucutkan bibirnya. " Meraka gangguin aku sayang " Adu Rangga.

Para fans Rangga mengangak tak  percaya. Apakah itu Rangga yang mereka kenal? Ah sepertinya tidak karena Rangga yang di depan mereka sekarang adalah Rangga yang manja, bucin, pengadu dan cengeng berbeda dengan Rangga yang mereka kenal. Rangga yang mereka kenal adalah cowok cuek, menyeramkan dan penuh kharisma.

Naya terkekeh melihat ekspresi para cewek-cewek itu. " Liat tuh mereka pada kaget lihat kamu kaya gitu " Ujar Naya yang menunjuk ke arah kerumunan cewek dengan matanya.

Ranaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang