ENAM

743 34 3
                                    

Brughh

" Aduhh " Ringis Naya sembari memegangi lututnya.

" Lo gapapa? " Tanya Mateo.

Naya mengerutkan dahinya " kak Mateo? "

" Iya tadi gue gak sengaja lewat terus ngeliat lo jatuh "

Naya pun ber oh ria.

Mateo berdehem pelan. " Lo gapapa? " Ulang Mateo.

" Iya gapapa "

" Sini gue bantuin berdiri " ucap Mateo sembari mengulurkan tangannya.

Naya pun menerima uluran tangan Mateo.

" Makasih ya kak udah ngebantuin aku "

" Iya, gue pergi dulu ya udah di cariin yang lain soalnya "

" Iya "

Dari kejauhan ada orang yang memperhatikan mereka, ntah mengapa orang itu merasakan sesak di dadanya ketika melihat interaksi antara Mateo dan Naya.

...

Mata Naya berbinar melihat ada laki-laki yang di sukainya di ujung lorong kelas 12. " Kak Rangga " sapa Naya.

Rangga yang sedang bersidekap dada pun melihat sumber suara, ia mengangkat satu alisnya.

" Makan bareng aku di kantin yuk kak? " Pinta Naya dengan wajah yang berbinar.

" Maaf gue gak bisa "

Senyuman Naya memudar. " Hmm kenapa gak bisa kak? "

" Gue ada urusan yang seharusnya lo gak tau " ucap Rangga dengan penuh penekanan.

Dadanya terasa sesak mendengar kalimat itu. " Oh gitu ya kak maaf ya kalau aku lancang "

Rangga pun mengangguk dan langsung meninggalkannya.

Hati Naya terasa sakit setelah  mendengar nada bicara Rangga.

" Huffttt ini bukan penghalang untuk gue ngedapetin hatinya kak Rangga, gue gak boleh nyerah. Ayo Naya lo pasti bisa " ucap Naya dengan senyum palsunya.

...

" Naya " panggil Dara.

" Iya "

" Lo kenapa? " Tanya Dara yang merasa aneh dengan Naya.

Naya mengernyit " Emangnya gue kenapa? "

" Lo di tanya in Dara malah balik nanya " ucap Una memutar bola matanya.

Naya yang mendengar itu pun terkekeh.

" Gue gapapa kok " ucap Naya.

" Beneran nih Nay? " Ucap Dara.

" Awas ya lo kalau sampai ketahuan bohong? " Ujar Una sembari berkacak pinggang.

" Iya sayangku, cintaku, buntat kasih " ucap Naya dengan senyum jahilnya.

Dara dan Una pun merasa mual dengan kata-kata yang di ucapkan Naya.

" Mau muntah gue dengernya " ucap Dara sembari memegangi mulutnya.

Ranaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang