29. Sebelas Kekuatan

41 3 0
                                    

“Apa kalian memiliki nama?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Apa kalian memiliki nama?”

“Kami belum memilikinya,”

“Baiklah akan ku berikan kalian nama,” Ara pun mulai menyebutkan nama mereka satu persatu sambil menujuk orangnya.

Api                          = Ameera

Air                          = Xabiru

Angin                     = Kailin

Cahaya                   = Cya

Tanah                     = Lana

Tumbuhan            = Hila

Gravitasi                = Hita

Pembaca pikiran = Emira

Menghilang           = Ela

Kegelapan              = Keela

“Gimana? Apa kalian suka?” tanya Ara dengan raut muka penuh harap.

“Tentu, kami menyukainya.” dan sebagian dari mereka hanya menanggapinya dengan senyuman tulus termasuk Hita yang cenderung sulit dekat dengan seseorang.

"Oh ya, tadi kalian bilang jiwaku termasuk hitungan memiliki kekuatan, kekuatan apa yang kumiliki?"

"Mencintai," balas Emira.

"Benarkah?"

"Tanpa adanya cinta dalam dirimu, cinta yang dikhianati, maka jiwa kegelapan akan menguasai dirimu."

“Baiklah, aku mengerti. Terima kasih sudah menerimaku, aku kembali dulu ya. Sampai jumpa,” ujar Ara kala melihat sebuah cahaya yang ia yakini untuk kembali.

“Sama-sama, sampai jumpa juga!”

Ara telah memasuki cahaya itu dan kini ia kembali sadar dari pingsannya. Ia melihat sekitarnya, teman-teman serta kedua gurunya menatapnya begitu dalam dan tak percaya sekaligus terkejut.

“Ada apa?”

“Tidak ada, kamu bisa kembali ke tempat dudukmu. Saya yakin kamu sudah bertemu mereka kan?” tanya Pak Gilang pada Ara. Ara yang berjalan kearah tempat duduknya tanpa sadar mengangguk membenarkan. Tunggu, loh kok? Ia pun berbalik menghadap gurunya.

“Apa maksudnya?” batin Ara.

“Selanjutnya, Bian Mario" Mereka pun satu-satu dipanggil hingga istirahat pun selesai. Selama itu juga Ara melamun tidak memperhatikan kekuatan teman-temannya. Ia memikirkan, jika ada sebelas kekuatan dan jiwa mengapa hal ini tidak tercatat dalam sejarah sihir? Atau orang tuanya mengatakan hal itu padanya sebelum kepergiannya.

"Apa papa dan mama lupa ya?" batinnya.




—‐—‐—‐—TBC —‐—‐—‐—

Next gak?

Jangan lupa bintangnya.

PiovereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang