16. Murid-murid Baru

7 5 0
                                    

"Sebentar lagi sekolah akan mengadakan perayaan ulang tahun yang di mana raja-raja dan ratu-ratu akan diundang setiap tahunnya, bedanya kali ini kita akan kedatangan seorang Kaisar kegelapan," Alandra berhenti sejenak, karena orang-orang mulai ram...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebentar lagi sekolah akan mengadakan perayaan ulang tahun yang di mana raja-raja dan ratu-ratu akan diundang setiap tahunnya, bedanya kali ini kita akan kedatangan seorang Kaisar kegelapan," Alandra berhenti sejenak, karena orang-orang mulai ramai karena mendengar kata kaisar. Siapa yang tidak tahu bahwa Kaisar kegelapan selama ini dikabarkan menghilang, mereka tentu saja penasaran dengan kaisar kekegelapa. Apakah masih muda atau sudah beruban?

"Ehem... Akan saya lanjutkan. Saya harap kalian bisa diajak kerja sama untuk tidak mempermalukan sekolah sihir kita. Satu lagi, jangan lupa akan ada arena tarung. Semoga kalian mempersiapkannya dengan baik. Terima kasih." Alandra melengos pergi setelah mengatakan hal itu. Ia duduk di tempatnya kembali. Para siswa dan siswi sekolah itu tak heran lagi dengan kelakuan Kepala Sekolah mereka.

MC yang mengetahui hal itu segera mengambil alih. "Baiklah, karena hari ini kita kedatangan murid baru..." Lelaki itu menggantung ucapannya.


"Murid baru?"


"Siapa?"


Bisik-bisik para siswa dan siswi itu mulai terdengar. Aula mulai ramai kembali. Padahal tadi hening mendengarkan Kepala Sekolahnya yang ganteng.


"Kepada murid baru, silahkan maju ke atas panggung sini."


Ara yang mendengar hal itu merasa gugup. Namun, ada sebuah tepukan di pundaknya. Ia menoleh. Dan Ara melihat kakak-kakaknya yang juga menatapnya. Ara lupa. Jika ia tidak sendirian. Ara kemari bersama kakak-kakaknya berarti mereka juga murid barukan?


"Kakak... Kakak juga murid baru?" tanyanya.


"Iya dek, ayo." Alfanzy sebagai kakak tertua mengulurkan tangannya pada adik perempuan satu-satunya yang ia sayangi walau ternyata tidak sedarah, tapi tak apa, ia akan selalu menjadi adik kesayangannya.


Bak slow motion, mereka berjalan di tengah-tengah aula menuju arah panggung. Semua memperhatikan. Fokus mereka tertuju pada keempat lelaki dan satu perempuan itu. Alfanzy dan Ara berjalan beriringan paling depan, kemudian dibelakangnya ada Alzero dan Alvaro, sedangkan paling belakang ada Alvin yang jomblo. Miris memang hidupnya.









—‐—‐—‐—TBC —‐—‐—‐—

Next gak?

Jangan lupa bintangnya.

PiovereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang