Arabella Raina Alesya Ambrose merupakan seorang gadis yang memiliki kelebihan. Seorang gadis bertubuh gemuk dan berkulit kuning langsat. Tapi, apakah itu wujud asli dari seorang Ara?
Ara memiliki sebuah cermin ajaib yang ternyata terdapat seorang l...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Mas, ini adalah tongkatnya, akhirnya aku menemukannya. Kita harus memberikannya pada Ara Mas.” Antasia berlari-lari kecil menuju suaminya yang sedang menikmati tontonannya di tuang keluarga.
“Sayang, jangan lari-lari. Kalau jatuh aku gak mau obatin kamu sebagai hukumannya.” ujar Anggara dengan raut muka khawatir karena tak terima jika sampai istrinya terluka.
“Iya, baiklah. Nih tongkatnya.” balas Antasia sambil memberikan tongkat sihir itu. Anggara menerimanya.
“Ma, tongkatnya cantik walau sekarang baru putih polos,”
“Iya paa. Apalagi nanti, ketika tongkat itu telah bersatu dengan semua kekuatan Ara, pasti menakjubkan!”
“Papa, mama… kami pulang!” seru seorang gadis.
“Kebetulan kalian pulang di waktu yang tepat, bergegaslah mandi, kemudian makan siang bersama. Setelah itu, kembali ke ruang keluarga, ada yang ingin kami bicarakan dengan kalian,” Antasia menghampiri semua anak-nya yang baru saja tiba.
Mereka bergegas membersihkan diri dan berkumpul untuk makan siang di ruang makan. Saat makan mereka tdak berbicara sama sekali, itu sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga itu.
Setelah makan bersama, mereka kini berada di ruang keluarga lantai dua.
“Jadi apa yang ingin papa dan mama bicarakan?” tanya Alfanzy mewakili adik-adiknya.
“Papa harap kalian mau menerima ini, Ara bukanlah adik kandung kalian.” ujar Anggara. Betapa terkejutnya mereka yang mendengar hal itu, kecuali Ara yang sudah mengetahui di hari sebelumnya.
Anggara kemudian menatap istrinya tanda agar melanjutkannya. Antasia yang mengerti tatapan suaminya pun mengangguk.
“Mama perkenalkan terlebih dahulu nama Ara ya, namanya…” Antasia sengaja menggantung ucapannya.
“Namanya Arabella Raina Alesya Ambrose,” lanjut Antasia memberi jeda pada anak-anaknya untuk mencerna kalimatnya barusan.
Deg
Tentu saja mereka tahu Ambrose itu keluarga mana dan darimana asal usulnya. Kecuali Ara, ia yang posisi duduknya berada di tengah-tengah keempat kakaknya pun kebingungan dan celingak-celinguk sana sini. Apa hanya dirinya yang tidak tahu Ambrose berasal?
Keempat kakaknya tentu saja mengetahui hal itu, karena orang tua mereka sempat menceritakan asal-usul keluarga mereka yang sebenarnya dan ada dunia lain. Mengapa Ara tak tahu hal itu sama sekali, karena Ara sibuk bermain istana pasir di pantai. Saat itu umur Ara masih 4 tahun, dan mereka berlibur ke pantai bersama, dan dari sanalah Anggara dan Antasia menceritakan semuanya kecuali masalah Ara bukanlah anak kandung mereka. Anggara dan Antasia memang sengaja merahasiakan hal itu. Karena itu juga demi keakraban anak-anak mereka.