6. Pengkhianatan

15 7 1
                                    

“Apa pengkhianatan itu pernah terjadi?” tanya Ara dengan semangat menggebu-gebu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Apa pengkhianatan itu pernah terjadi?” tanya Ara dengan semangat menggebu-gebu.

“Ya, pernah. Kala itu, seorang keturunan dari peramal sebelumnya datang menghampiri kerajaan-kerajaan. Ia menyampaikan bahwa kerajaan langit akan mempunyai seorang putri yang begitu istimewa. Dan ia mengatakan bahwa putri dari Raja langit akan mengusai dunia dengan begitu hebatnya. Setelah mengatakan hal itu, peramal itu pergi menghilang tanpa jejak. Seminggu setelahnya, entah kebetulan atau memang sudah takdir, Raja angin yang mempunyai seorang putra dan putri kembar, pada waktu itu merasa tak terima jika putrinya kalah paras dan kedudukan. Ia pun diam-diam menyelinap ke kerajaan langit seorang diri, tanpa adanya pengawalan. Ia menyelinap ke kamar putri raja langit. Ia menyihir putri yang masih bayi itu menjadi seorang yang berparas tak cantik dan menyegel kekuatan yang ada di dalam dirinya. Seorang pelayan istana yang kebetulan lewat kamar putri raja langit melihat kejadian itu dan berteriak histeris kala melihat Raja angin berubah menjadi Ashwinder. Para penjaga, Raja dan Ratu datang menghampiri asal suara teriakan itu. Betapa terkejutnya mereka kala melihat putri dari kerajaan langit yang awalnya sangat cantik menjadi biasa saja. Kerajaan langit begitu sedih kala mereka mendengar cerita dari pelayan itu jika kekuatan dari sang putri tersegel. Ketika mereka tak tahu harus bagaimana lagi, sang peramal datang tiba-tiba dihadapan mereka.” Bukan, bukan Anggara yang menceritakannya, melainkan istrinya.

“Peramal itu mengatakan jika sang putri harus di bawa ke bumi, karena akan ada orang yang merenggut nyawa sang putri. Dan untuk memyembuhkan sang putri haruslah saat ketika ia berumur 17 tahun. Setelah usianya telah menginjak usia 17 tahun maka, ia harus kembali ke kerajaan langit untuk disembuhkan dengan air dari danau pelangi. Danau yang sulit didapatkan dan hanya akan muncul bagi seseorang yang sangat berarti bagi danau itu. Konon, danau itu dapat menyembuhkan penyakit dari segala penyakit.” lanjut Antasia.

“Be—benarkah?!” tanya Ara dengan begitu terkejut.

“Lantas bagaimana kalian bisa tahu semua ini?” tanya Ara kembali.

“Hmm… ada deh!!” seru mereka berdua dan berlari  meninggalkan Ara yang terbengong sendiri.

“Belum saatnya kamu tahu nak.” batin mereka.

“Isshh papa…mama… awas ya kalian,” Ara yang digantung oleh kedua orang tuanya merasa kesal. Ia pun memutuskan untuk pergi tidur karena hari telah larut malam.

Kini Ara telah berbaring di atas kasurnya, ia menatap langit-langit kamarnya yang ia sengaja hias sendiri menjadi luar angkasa, Ara begitu menyukai galaksi, maka ia menghias langit kamar itu seolah seperti di luar angkasa.

“Kasihan sekali putri Raja Langit, semoga mereka dipertemukan kembali.” Ujar Ara sebelum kantuknya menyerang dirinya.

—‐—‐—‐—TBC —‐—‐—‐—

Next gak?

Jangan lupa bintangnya.

PiovereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang