KOALISI

145 18 6
                                    

5 Juni 2030, 07.00 GMT+7

Fasilitas Naretatama, Kawasan Lanud HLP, Jakarta

66 Jam sejak Shotdown

Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tanggal 5 Oktober 2022, Presiden RI memiliki tempat yang cukup representatif untuk menyambut kedatangan tamu negara tanpa perlu keluar dari kawasan Lanud HLP lagi. Hal ini cukup membantu untuk para tamu negara yang sekedar bertemu untuk kunjungan singkat, tanpa perlu bersusah-susah mengatur lalu lintas di Jakarta untuk memprioritaskan para tamu negara.

Fasilitas untuk para Naretatama, bahasa sansekerta dari istilah Very Very Important Person atau VVIP, merupakan tempat yang cukup megah untuk menyambut para tamu negara, terlebih dengan sistem keamanan yang lebih baik dibanding para tamu level operasional (yang biasa menggunakan fasilitas Base Ops) maupun para tamu penting pada level Naratama (Very Important Person, VIP).

Terlebih sejak revitalisasi, apron pesawat didepan fasilitas Naretatama sendiri kini mampu digunakan untuk parkir sementara 4 buah pesawat narrow body atau 2 buah pesawat wide body. Sehingga Presiden Rudy Indrajaya tidak perlu berpikir terlalu sulit untuk mengundang tiga kepala negara tetangga untuk datang ke Jakarta, dan bertemu di gedung ini.


Bahkan matahari baru naik setinggi bahu ketika dalam waktu yang berdekatan, tiga pesawat kenegaraan yang membawa pucuk pimpinan dari tiga negara tetangga mulai masuk antrian untuk line-up di jalur pendaratan Lanud HLP.

Sebuah Airbus A320 dengan livery Philippines Air Lines yang mendarat pertama kali. Pesawat dengan radio callsign PAL-001 mendarat dengan mulus di landas pacu sepanjang 3000 meter itu dari arah timur.

Kurang dari 4 menit kemudian, Airbus ACJ320 berwarna putih dengan motif garis-garis kuning dan hitam mendarat dengan mulus. Pesawat itu bernomor registrasi 9M-NAB milik pemerintahan Malaysia.

Dan dengan pola yang sama, kurang dari 4 menit kemudian, Boeing 787 berwarna putih dan emas di bagian bawahnya, serta logo Kesultanan Brunei terpampang jelas di bagian ekor juga turut menjejakkan roda-roda pendaratnya di aspal Runway 24 Halim.


Dekorasi ruangan Naretatama tidak kalah mewahnya dengan interior hotel berbintang lima. Kenyamanan jelas merupakan salah satu tujuan utama ketika ruangan ini dibangun. Selain faktor keamanann tentunya yang terlihat dari kaca-kaca anti peluru yang tebal yang mengelilingi ruangan ini. Dan begitu Presiden Rudy Indrajaya selaku tuan rumah sendiri yang menutup pintu kaca fasilitas Naretatama.

Presiden Rudy bahkan tidak melibatkan para penterjemah dalam pertemuan ini. Hanya empat orang kepala pemerintahan yang berkumpul, diawasi beberapa belas orang pasukan pengamanan dari masing-masing presiden yang berada cukup jauh dari meja ditengah, tempat diskusi mereka berempat.


"Selamat datang di Jakarta, rekan-rekan semua. Mohon maaf penyambutan kami hanya seadanya, tidak ada sambutan kenegaraan seperti biasa. Kita perlu untuk mengambil keputusan terbaik secepat-cepatnya. Mohon maaf saya melarang seluruh staf kita untuk hadir di ruangan ini. Rasanya rumpun bahasa kita sama, dan sedikit campuran Bahasa Inggris tentunya tidak sulit bagi kita semua"

Tiga kepala negara yang lain mengangguk, mengiyakan ucapan Presiden RI. Dan sekilas para kepala pemerintahan itu menolehkan kepala mereka ketika deru mesin yang muncul dari 6 buah pesawat tempur bermesin ganda TT-1B yang turut mendarat di Halim. Keenam pesawat itu adalah gabungan dari tim penyambutan para tamu negara. Begitu pesawat yang membawa para kepala pemerintahan tiga negara itu memasuki wilayah udara Indonesia, pesawat yang turut memancing kekaguman pemerintahan negara tetangga akan kecantikan dan performa-nya.

Sayap Tanah Air 2 - Dibalik Konflik...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang