AFTER IMPACT

525 29 5
                                    

2 Juni 2030

Suatu tempat Sabah

Waktu Kejadian


BANG!!!

KLANG-KLANG-KLANG-KLANG

Missile yang diset dengan proximity fuse itu meledak tidak jauh dari sasarannya. Rudal darat ke udara yang membawa warhead (hulu ledak) bertipe Blast Fragmentation itu pada prosesnya akan membuat ledakan kecil dari dalam, yang mempunyai kekuatan cukup untuk memecahkan bagian casing luar rudal dan membuatnya menjadi ratusan serpihan kecil yang meluncur dengan kecepatan sangat tinggi langsung ke berbagai arah.tubuh sasarannya.

Bunyi ledakan singkat lalu disusul bunyi bagaikan ratusan batu kecil dilempar secara acak kedalam sebuah panci, sudah menjadi indikasi bahwa sebuah rudal baru saja meledak. Dan bagi mereka yang memahaminya, sudah bisa dipastikan, sekitar tempat ledakan pasti rusak parah akibat ratusan proyektil kecil yang meluncur bagai peluru, menembus kulit permukaan badan pesawat yang tipis dan ringan dan terus menembus apapun yang menghalanginya sampai momentum luncuran mereka habis. Terlebih lagi, tempat terdekat dengan ledakan adalah bagian belakang pesawat. Mesin pesawat, actuator hidrolik, dan banyak fungsi penting lainnya berada disana, dan kemungkinan besar sudah rusak parah.

Kembali ke cockpit, Archer yang masih terikat di kursi terbangnya tiba-tiba merasakan medan gravitasi di sekitarnya berubah begitu saja. Tekanan Positive G yang dirasakannya ketika menikung tajam tadi, mendadak hilang begitu saja dan badannya seolah tertarik menjauh dari kursinya. Andai tidak ada harness yang mengikat tubuhnya pada kursi, mungkin kepalanya akan membentur kaca canopy.

Dengan usaha keras, ia mencoba fokus pada layar instrumen didepannya, hanya untuk melihat bahwa indikator daya mesinnya mendadak turun dengan tajam dan hampir seluruh indikator hidroliknya tidak berfungsi. Pesawatnya telah tertembak dan ia akan jatuh...

"it's a dead stick"


"Mayday! Mayday! Mayday! Warlock-Two have been hit! Warlock-Two is going down!"

Dalam keadaan pesawat bergerak tidak beraturan, matanya sekilas bisa menangkap penampakan bagian ekor pesawatnya yang sudah dipenuhi lubang-lubang, serta asap hitam keluar dari banyak lubang itu.

'bagaimana bisa aku melihat bagian belakang pesawatku sendiri?' dan hanya butuh sedetik untuknya menyadari bahwa pesawatnya pasti sudah terbelah, maka panggilan radio tadi bisa dibilang tidak berguna.

Archer berfokus kembali ke kaca depan, HUD-nya sudah mati dan ia melihat pemandangan didepannya berputar dengan sangat cepat. Dominasi warna hijau dan coklat dibanding warna biru, menandakan bahwa yang ia lihat adalah arah daratan dan ia meluncur dengan cepat.

Dunia seakan berjalan dalam sebuah pusaran yang amat cepat dan badannya begitu berat untuk digerakkan karena beban gaya lateral yang demikian besar akibat posisinya dipesawat berputar-putar dengan kecepatan tinggi. 

Entah seberapa lama lagi waktu yang dimilikinya, dan refleks yang terbentuk dari latihan bertahun-tahun, tangannya memaksakan diri bergerak melawan beban gaya gravitasi menuju sebuah tuas diantara kedua pahanya, dan dipaksakan untuk menariknya sekuat tenaga, dan


DAB-DAB-DAB-DAB-DAB-DAB-.........-DAB

BLAAAAAAZZZZZZTTTTTTTTT

Belasan ledakan kecil di sekeliling cockpit bergerak memutar, menghancurkan pin-pin pengunci kaca bubble canopy-nya, sehabis itu sebuah dorongan besar membuat kaca canopy yang sudah tidak terikat apa-apa lagi itu terlontar menjauh dari cockpit.

Sayap Tanah Air 2 - Dibalik Konflik...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang