༶ ༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶
"Apa yang sedang dia lakukan?"
"A...aku tidak tau. Shttt"
Ja dan Kana mengintip dari kejauhan.
Terlihat Dion sedang melepaskan lentera cantik ke angkasa.
Dia menatap lentera yang semakin tinggi dan menjauh.Ja dan Kana lalu menghampirinya.
"Dion, untuk siapa lentera itu?"
tanya Kana."Tidak ada. Aku hanya ingin menerbangkannya saja."
"Ha?. Aneh sekali. Kau merindukan seseorang ya?" tanya Ja.
Dion menggelengkan kepalanya.
"Dion, jangan berpura-pura kuat seperti itu. Jika kau sedih, kau harus mengatakannya."
ucap Kana merangkul Dion."Katakan apa yang kau rasakan Dion." ucap ja.
"Ya, aku merindukan seseorang. Aku sedih karna tidak mampu mengingatnya. Aku sangat kecewa tidak bisa menemukannya lagi. Hatiku bisa merasakan rindu itu tapi ingatanku tidak. Aku marah pada Prem yang selalu bisa aku ingat dan dia seolah mengalahkan semua ingatanku yang lain!"
Ja dan Kana memeluk Dion memberikannya semangat bahwa Dion tidak sendirian.
"Kami mengerti Dion, kami mengerti." Kana mengusap punggung Dion.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Jam menunjukan pukul 8 malam.
Dion sudah menunggu Vio untuk berangkat ke birthday party dari tadi.
"Ya Tuhan dia lama sekali!" gumam Dion yang kesabarannya tinggal beberapa persen lagi.
Beberapa menit kemudian langkah kaki para pelayan mengiringi Tuan muda untuk menemui pacar satu malamya.
"Kita bisa berangkat sekarang. Maaf menunggu lama" ucapnya.
Dion mengangkat kepalanya menatap ke arah Vio yang berdiri di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHUT DOWN [1] [BBB]
Fiksi Penggemar⚠️‼️🔞 Ini adalah kisah tentang cinta antara pembunuh dan targetnya. Apa menurutmu seorang pembunuh dapat jatuh cinta? Cinta memang datang di waktu yang tidak terduga, bisa kepada siapa saja. Kisah ini membuatmu bertanya, siapa sebenarnya yang be...