༶ ༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶
Keesokan paginya.
Semua orang berkumpul untuk sarapan bersama.
"Dion, di mana Vio?" tanya Kana.
"Shhhtt dia belum bangun. Aghkk" jawab Dion sambil meringis.
"Dion?. Kau kenapa?" tanya Phi Boun sambil mengambil makanan.
Dion mengangkat bajunya.
"SHIAAAA!!!!"
Semuanya tercengang, terpolongo, bahkan ja tidak sadar kalau ikan yang ada di piringnya di ambil oleh Tee."S...Shiaaa.." phi Boun sampai salah menyimpan daging, yang harusnya ke dalam piringnya justru ke piring Kana.
"Di...Dionnn" Kana meraba rusuk Dion.
"Aghh!" Dion memukul tangan Kana dengan kesal.
"Brutal sekali" gumam ja sambil menggelengkan kepalanya
"Kau nampak babak belur Dion." ucap ja mengejeknya.
"Bagaimana aku tidak babak belur. Dia memukulku, menamparku, menarik rambutku, menggigitku, dia juga mencakarku." ucap Dion menunjukan tangan dan punggungnya, juga rusuk dan dadanya yang luka.
Mereka kembali terpolongo.
"Apa dia berteriak?" tanya Kana.
"Tidak. Aku melumat bibirnya." ucap Dion lalu menyuap makanannya.
Ja menelan ludahnya agak tegang.
"Dia kesakitan. Jadi tidak sengaja mencakarku. Aku akan memotong kukunya nanti" ucap Dion sambil mengunyah.
"Bagaimana rasanya?" tanya phi Boun.
"Shiaa phi Boun!. Berhenti membahas ini" ucap ja sambil memukul piringnya dengan sumpit.
Mereka semua tertawa. Terlihat sekali kalau ja tersiksa dengan topik ini.
"Shia ja. Jangan di bayangkan. Nanti kau mau." ucap Tee menahan tawanya.
.........
"Dionn" Vio memanggil sambil berjalan ke meja makan.
"Oh, kau sudah bangun ternyata." Dion menariknya untuk duduk di pangkuan Dion.
Vio duduk di pangkuan Dion. Dia masih nampak lemas dan bersandar di dada Dion.
Dion menyuapinya dengan lembut.
"Apa masih sakit?"
tanya DionVio menggelengkan kepalanya.
"Shi..shiaa.. Dion seperti tidak melihat kita. hiks hiks." ucap Kana.
"Nah, jadi?... benarkan?. Dion adalah orang paling romantis yang pernah ku kenal." ucap Tee.
"Ya benar. Dia tidak sadar kalau apa yang dia lakukan itu romantis karna itu kepribadian lainnya dari Dion." ucap ja.
"Kami ikut senang melihat kalian berdua. Dan kau Dion!. Sekarang kau harus menjaga Vio sebagai pacar, bukan sebagai bodyguard!"
"Khap." Dion menatap vio, tatapan itu adalah tatapan cinta yang tidak pernah Dion tunjukan kepada orang lain.
"Vio, kau baik-baik saja setelah tadi malam?" tanya Phi Boun.
"Kami hanya tidur phi." jawab Vio menyangkal.
"Heuihh. Kau terlambat tau. Dion sudah menceritakan semuanya." ucap Kana.
Vio menatap Dion.
"Why?" tanya Dion membalas tatapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHUT DOWN [1] [BBB]
Fanfiction⚠️‼️🔞 Ini adalah kisah tentang cinta antara pembunuh dan targetnya. Apa menurutmu seorang pembunuh dapat jatuh cinta? Cinta memang datang di waktu yang tidak terduga, bisa kepada siapa saja. Kisah ini membuatmu bertanya, siapa sebenarnya yang be...