༶ ༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶
"Dion masih perlu di rawat beberapa hari lagi. Aku harus menemaninya di rumah sakit. Batalkan semua jadwal!"
"Khap khun-nu."
.................
"Vio,"
"Kana? kau datang sendiri?" tanya vio
"Yang lainnya punya urusan. Aku ke sini hanya ingin menjenguk Dion."
Vio mengangguk lalu mereka berdua masuk ke ruangan Dion.
"Dion, bagaimana keadaanmu?" tanya Kana lalu duduk.
"Aku sudah baik-baik saja. Ada apa kana?"
Kana mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
"Dion, aku sudah menjahitnya. Tolong jangan di sobek lagi." kana memberikan saputangan yang sudah dia jahit.
Dion mengambil saputangan itu, kemudian menyadari jika jari Kana terluka.
"Kenapa kau menjahitnya?. Apa jarimu tertusuk jarum?" tanya Dion
"Oh, ini tidak apa-apa. Hehe. Ini tidak sakit. Dion."
"Eum. Terimakasih."
Kana mengangguk dengan senyum tulusnya.
"Aku hanya ingin mengantar ini. Kalau begitu aku.... akan pulang sekarang."
Dion mengangguk.
"Vio, jangan lupa menyuapinya makan ya, hehe."
Vio mengangguk.
Kana lalu keluar dari ruang rawat Dion.
Beberapa langkah lalu berhenti, berbalik menatap ruangan Dion kemudian menghela nafas.
"Melihat mereka bahagia, aku juga bahagia." ucapnya tersenyum lalu pergi.
●●●
Kana tiba di markas. Di sana hanya ada ja karna phi Boun ada urusan penting dan Tee masih bertugas di rumah keluarga Triphana.
"Bagaimana keadaan Dion?"
"Dia sudah membaik" jawab Kana lalu duduk.
Ja menatapnya, menyadari sesuatu yang mengganggu pikirannya.
"Kana?. Kau baik-baik saja?"
"Hm?"
Ja duduk di sampingnya.
"Ada apa?"
Kana menggelengkan kepalanya.
"Apa ini tentang......?" tanya Ja.
"Oh, bagaimana dengan berkas yang kemarin?. Apa kau perlu bantuan?" tanya Kana mengalihkan topik.
"Aku tidak sedang membahas itu!." ucap Ja menatap Kana dengan serius.
"Eum. Aku harus menyiapkan berkas untuk apartemen yang akan kita jual." ucap Kana lalu pergi ke ruangannya.
"Aku tidak pernah mengenal siapapun yang memiliki hati sangat lembut selain kau, Kana." Ja berbatin sambil memperhatikan Kana yang semakin jauh meninggalkan ruangan itu.
●●●
Setelah menyiapkan semua berkas, Kana duduk di kursi. Merenung untuk beberapa saat.
Flashback (memori kana)
"Ah, baiklah baiklah. Siap?
1, 2, 3."Cekrikkk
"Bagaimana hasilnya?" tanya Kana berlari dengan semangat ke arah sun yang baru saja memotretnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/323919405-288-k334907.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHUT DOWN [1] [BBB]
Fanfiction⚠️‼️🔞 Ini adalah kisah tentang cinta antara pembunuh dan targetnya. Apa menurutmu seorang pembunuh dapat jatuh cinta? Cinta memang datang di waktu yang tidak terduga, bisa kepada siapa saja. Kisah ini membuatmu bertanya, siapa sebenarnya yang be...