01

3.5K 335 23
                                    

🥀__🥀

Javio tidak mengerti dengan cara kerja otak kecilnya. Sudah dikatakan dari awal kalau ia dan Hasya baru bertemu sekali, itu pun dalam perkenalan yang begitu singkat. Tentu saja Javio tidak mengetahui asal usul gadis itu, entah dari keluar mana ia berasal, entah seperti apa tabiatnya, entah bagaimana caranya sekarang Javio malah menawarkan penawaran gila kepada Hasya.

Javio tahu kalau ia cukup bodoh dan gegabah, itu terbaca jelas dari ekspresi Hasya sekarang. Hasya yang tadi menangis di club dengan berat hati ditarik Javio untuk diamankan, ia tidak ingin orang-orang disekitar mereka berpikiran yang tidak-tidak meskipun itu tidak akan mempengaruhi apapun, tapi Javio tidak akan merasa nyaman dengan tatapan mereka. Maka dari itu, disinilah mereka sekarang. Didalam mobil Javio di ujung parkiran gelap.

"Jav?? But it's crazy" Hasya yang berhasil menemukan dirinya kembali menatap Javio yang sedari tadi sudah menatapnya. "Nikah? Aku ngerasa kita gak sedekat itu untuk kepernikahan Jav. Kalau pacar kontrak aku masih mau, tapi—"

"Pernikahan ini gak akan cuma untung di gue, gue bakal ngasi lo uang setiap bulannya, ya anggaplah kayak gaji(?) dan itu bisa buat lo nyicil hutang-hutang lo itu" Javio cepat memotong kalimat Hasya, sudah terlanjur basah pikirnya, nyebur aja sekalian.

"Aku butuh waktu—"

"Gak ada waktu Sya, kalau lo setuju weekend ini lo harus ikut gue kerumah buat dikenalin sama nyokap. Kalau lo gak mau, gue bakal cari orang lain. Please, waktu gue gak banyak"

Hasya yang dari tadi pandangannya biasa saja berubah menjadi tajam, "Ini gak cuma soal kamu Jav, tapi ini juga soal aku" Tatapannya menusuk Javio.

"Kamu bawa perjanjian itu didepan aku yang gak tau apa-apa, bahkan kita gak kenal. Aku butuh waktu, kalau kamu memang mau aku jadi istri kontrak kamu tolong, tolong kasi aku waktu sampe besok. Aku bakal minta nomor kamu ke Jasmine, tolong tunggu sampai besok" Begitu kalimatnya selesai, Hasya tidak lagi menaruh pendangannya ke Javio. Gadis itu mengemasi tasnya dan langsung keluar dari dalam mobil Javio. Sang empu yang barusan ditinggalkan tidak bertindak untuk mencegah, Hasya benar. Ia memang perlu waktu dan Javio harus terima dengan itu karena bagaimanapun ide gila ini berasal dari dirinya sendiri.






🥀__🥀





Dua puluh empat jam hampir berlalu tapi Javio tidak mendapatkan satu pesan pun dari Hasya. Pemuda itu kini menyesali perbuatannya, kalau dipikir-pikir lagi, apa yang dilakukannya memang sangat 'freak'. Tapi Javio yakin, ia serius dengan ajakan menikahnya. Ia sudah melakukan background check sedikit tentang Hasya, yang ia ketahui gadis itu sudah yatim piatu, orangtuanya sudah sangat lama meninggal. Javio jadi semakin kasihan, gadis malang itu terlilit hutang yang angkanya saja mampu membuat Javio tercekik padahal hutang itu bukan miliknya.

Ponsel Javio bergetar, membuatnya memeriksa dengan segera. Tapi setelah melihat nama yang mengiriminya pesan, bahu Javio langsung terkulai lemas. Itu adalah pesan dari Maminya yang mengingatkan Javio untuk membawa pacarnya malam ini dikediaman mereka. Padahal hari baru saja berganti, tapi Javio sudah merasakan pusing di kepalanya.

"Aduhhhh" Javio melempar ponselnya menjauh, dibaliknya kursi kerjanya menjadi menghadap cahaya kota, malam ini sepertinya Javio akan menginap lagi di kantor. Masalah Maminya, biarlah ia hadapi besok. Javio memilih untuk menghindar malam ini, termasuk pada ponselnya yang sedari tadi tidak bisa berhenti bersuara. Perduli setan, Javio memilih untuk tidak memperdulikan apapun.

Hingga—


BRAKKK

Javio terperanjat, kaget bukan main apalagi ketika ia berbalik badan, ia menemukan seorang gadis berdiri didepan pintu ruangannya. Karena pencahayaan yang minim, Javio tidak bisa memastikan siapa gadis itu. Yang pasti hanya gadis itu bergitu berantakan dengan dress putih selutut dan rambut panjang mengembang yang dibiarkan terurai.

Perlahan gadis itu masuk kedalam ruangan Javio,  membuat Javio mundur. Ada sedikit perasaan takut.

"KAMU APAAN SIH??! Telfon aku gak kamu angkat!!!!"

"Hasya???"









🥀__🥀







Gitu dong, aku tuh semangat kalau kalian menyambut cerita ku dengan antusias🥺🥺

Marriage contractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang