🥀__🥀
💭
Hasya sedang apa?
Hasya sibuk gak? tante mau belanja nih, temenin yuk
Hasya tante ada ngirimin makanan nih buat kamu, si javio udah berangkat disana. semoga suka ya sayang
Sayang, maaf ya tante gabisa nemenin kamu hari ini
__
Hasya terkekeh melihat deretan pesan yang dikirim oleh Maminya Javio. Semenjak malam itu, malam dimana mereka bertanya harus bertemu siapa kalau mau meminang Hasya, Maminya Javio jadi memberi perhatian lebih kepadanya karena jawaban Hasya. Hasya tidak punya siapa-siapa lagi, ia hanya gadis sebatang kara. Orangtuanya meninggal saat Hasya masih kecil, mereka bertiga mengalami kecelakaan hebat namun beruntung Hasya selamat. Hasya kecil yang saat itu mengalami luka yang cukup parah sempat koma selama seminggu, dan selama itu pula pihak kepolisian berusaha mencari kerabat orangtua Hasya, namun karena tak kunjung ketemu, dengan berat hati ia dibawa kepanti asuhan yang dinaungi oleh dinas sosial. Hasya yang saat itu sedang masa pertumbuhan, tumbuh dan berkembang dipanti asuhan dengan beberapa anak lainnya, termasuk Jasmine.
"Lo gila sih kata gue" Jasmine muncul dengan semangkuk mie soto ditangannya, semenjak Hasya tinggal dikost kecil ini Jasmine jadi senang menginap. Menurut Jasmine tempat yang hanya sebesar ruang tamu appartemen nya ini begitu nyaman. Setelah lulus SMA, Jasmine dan Hasya sepakat untuk keluar dari panti dan mulai membiayai diri sendiri. Syukur kedua anak itu mempunyai otak yang cerdas sehingga tidak menyulitkan mereka untuk mendapatkan beasiswa.
"Gue mau coba keluar dari zona nyaman gue Yas, gue harus take a move. Ya gue setuju kalau ini tuh gila tapi, who knows kedepannya gimana kan??"
"Tapi lo tetep gila Ayaaa, ga dengan nikah juga!!! Mana kawin kontrak lagi"
"Gue tau apa yang gue lakuin Yas, mending lu cepet deh makan mie lo itu, si Javio otw ke sini lo mau jadi obat nyamuk??!" Jasmine merengut tapi tetap memakan mie nya dengan cepat. Padahal ia berniat untuk menginap dikost Hasya, tapi si Javio syaland malah mau ngapel.
🥀__🥀
Javio mengernyit saat memasuki kamar kost Hasya, aroma indomie menguar dimana-mana. Karena Hasya tidak membuka jendela dan tidak menyalakan AC jadi aroma mie tersebut masih sedikit melekat meskipun Javio tidak tahu kapan tepatnya Hasya memakan makanan instan favorit seluruh bangsa itu.
"Gue belum makan" Ucap Javio sambil menyodorkan bungkusan yang Maminya berikan tadi, Hasya yang faham langsung mengangguk.
"Kamu duduk disini, aku nyiapin makanannya dulu" Hasya menunjuk karpet bulu berwarna putih disamping ranjangnya, lalu bergerak cepat menyiapkan semuanya. Javio memperhatikan gadis itu, mulai dari Hasya mengambil meja kecil dan meletakkannya didepan Javio hingga mengeluarkan satu persatu makanan yang Javio bawa tadi.
"Selamat makan Javioo, makasih yaa" Ucap Hasya sebelum gadis itu berdoa, Javio ikut menundukkan kepalanya untuk berdoa.
"Mulai besok, jangan makan mie instan lagi. Gue bakal bawain makanan buat lo atau kita makan diluar. Kita sebentar lagi mau nikah, lo harus sehat Sya" Hasya sedang menggigit perkedelnya mengernyit, tapi sedetik kemudian faham apa yang Javio maksud. Ternyata aroma mie yang Jasmine masak tadi masih melekat. Gadis itu mengangguk ceria,
"Siapp" Ucap Hasya sambil memberika gesture hormat. "Makan malam aja Jav?? Sarapan sama makan siangnya gimana??"
Javio menatap Hasya sendu, bagaimana bisa gadis itu bicara sambil tersenyum ceria seperti itu??
"Hasya??"
"Hmm??"
"Maaf, tapi tolong jangan tersinggung"
Mendengar itu, senyum Hasya langsung luntur. Gadis itu bertanya-tanya apakah sekarang Javio sedang ingin mengingatkannya kalau mereka itu tidak sedang menjalin hubungan kasih??
"Coba Sya, bilang sama gue hutang lo berapa banyak?? Gue bakal bantu sebisa gue karena mulai sekarang lo tanggungjawab gue, lo gak usah ragu atau malu Sya"
"HAHH??"
🥀__🥀
Btw guys, tenang wwwkwkwk cowo yang aku taksir ini gatau kok kalo aku naksir dia, dan kita pun bukan temen atau sebagainya yang ada kemungkinan untuk bertegur sapa