18

1.9K 236 11
                                    




🥀__🥀




"Lhaa goblokk!!!" Jasmine melempar Hasya dengan boneka yang baru saja mereka beli untuk anak-anak dipanti. Hari ini ibu sudah diperbolehkan pulang dan akan rawat jalan untuk kedepannya. Maka Hasya dan Jasmine ikut pulang ke panti, hitung-hitung membantu Zidane.

"Yas, gak boleh lempar-lemparan!" Zidane memperingati, ia tidak masalah dengan perkelahian Jasmine dan Hasya tapi masalahnya disekitar mereka ada anak-anak, takutnya mereka meniru apa yang kakak mereka lakukan.

"Temen lu Dan, goblok banget! Udah rela nikah padahal belum tahu si cowok punya perasaan apa engga, sekalinya misinya berhasil malah dia yang takut!"

Zidane menghela nafas, tatapannya beralih menatap Hasya yang cengengesan.

"Cewek Gemini ini kenapa lagi sih? Emang gini ya kaum kalian?? Harus suka duluan trus kalo udah disukain balik malah kabur menghindar?"

"Dihh!!!" Hasya yang tadi cengengesan jadi emosi karena kalimat Zidane. "Kenape lu?? Ada dendam pribadi?? Based on experience??"

"IYAA!!" Jawaban cepat Zidane langsung mengundang tatapan tanya dari Jasmine dan Hasya. Dua gadis itu langsung merapatkan tubuh mereka disisi kanan dan kiri Zidane, tapi tidak lama karena detik selanjutnya Zidane langsung mendorong keduanya. "Gak usah deket-deket gue! Males gue sama lo berdua" Zidane mendengus dan membawa boneka-boneka tadi keluar, ia akan membagikannya secara adil untuk anak-anak yang dari tadi sibuk mencuri pandang kearah mereka bertiga.


Jasmine dan Hasya saling pandang, bertanya dalam hati seolah-olah mereka dapat membaca pikiran masing-masing.

'Temen lu pernah naksir cewek?'

'Ya gak tahu, bagus dong kalau pernah. Artinya normal dia'

'Tapi kok kita gak tahu?'

'Iya juga, kenapa ya??'

'Tanya ibu gak??'


"Kalian tatap-tatapan begitu kenapa??" Ibu duduk ditengah-tengah keduanya, memutus perkacapan tebak-tebakan Hasya dan Jasmine.

"Zidane pernah bawa cewek kesini ga ibuu?"

Ibu berpikir sebentar, kemudian menggeleng. Gelengan dari ibu membuat Hasya dan Jasmine semakin bertanya-tanya.

'Temen lu misterius banget anying'


'Temen lu juga ya uler!!!'











🥀__🥀




"Yahh, kakak udah dijemput. Kakak nginep disini lain kali ya??"

"Yahhhhhhh" Desahan kecewa anak-anak panti membuat Javio tersenyum tak enak. Sepertinya adik-adik Hasya belum puas menghabiskan waktu bersama.

"Sya, kalau—"

"Sssttt! Diem dulu!" Masalahnya, Hasya juga tidak ingin menginap dipanti malam ini. Aura yang Zidane keluarkan membuatnya tidak nyaman, sebenar Jasmine juga merasakan hal yang sama tapi ia harus tinggal karena tidak punya alasan untuk pulang.


"Nanti kakak kesini lagi okee, trus bawain kalian jajanan yang banyak. Gimana???"

"Bawain basooo"

"Kakak aku mau sempolan"

"Kak, aku kemarin lihat diiklan makanan-makanan instan sekarang kayaknya enak-enak. Bawain ya nanti"

"Kakak aku pengen cobain frozen food!!"

Hasya tergelak, anak-anak itu berteriak serentak sehingga ia tidak tahu harus mendengarkan yang mana.

"Oke-oke, nanti kalian bilang sama ibu ya mau nya apa. Trus biar ibu chat ke kakak dan kakak beliin deh kalian. Jadi kakak boleh pulang nih???"


"Dadaaaahh kakakkkk"


"Dadaaaahhhhh"

Hasya menarik tangan Javio, mereka sudah pamit ke ibu panti dulu sebelum pamit keanak-anak. Jadi saat sudah mengantongi izin dari anak-anak, Javio dan Hasya tinggal berangkat saja.


"Selama ini aku kira dipanti tuh anaknya ramai banget lho, aku kaget sama panti tempat kamu karna anaknya terbatas"


"Iya, soalnya panti itu khusus untuk anak-anak yang orangtuanya meninggal kecelakaan dan mereka ada ditempat. Tapi kalau ada walinya ya mereka gak dititip di panti. Jadi panti kami itu, khusus buat orang-orang yang ga punya wali, makanya sedikit"

Javio menoleh sebentar, Hasya bicara seperti ia tidak punya luka. Padahal Javio yakin sekali anak itu berharap ada seseorang yang mengaku sebagai walinya saat kecelakaan orangtuanya disiarkan dimana-mana.

"Apaan nih" Hasya terkekeh saat Javio menggenggam tangannya.

"I wanna hold your hand" Hasya diam tidak menjawab, ia sibuk menenangkan jantungnya yang sedari tadi ribut. Saking fokusnya ia menenangkan diri, sampai-sampai ia tidak sadar ke arah mana mobil itu melaju.

"Jav???! Kok kebandara?? Kita mau jemput siapaa?"

"Kok jemput siapa?"

"Lah?? Trus??"

Javio tidak menjawab, tapi malah mengecup bibir Hasya. Sepertinya ini adalah kebiasaan Javio kalau tidaknya. Bukannya menjawab tapi malah mencium. Hasya suka sih, tapikan tidak dalam keadaan kepalanya yang penuh pertanyaan juga!!

"Honeymoon babe" Bisik Javio yang berhasil membuat Hasya merinding.






🥀__🥀





Ada dua opsi, maaf banget nih wkwkwkw..
Adegan honeymoon nya skip (you know what i mean) dan cuma diisi mereka jalan-jalan bermesraan doang. Atau ada honeymoon part tapi di trakteer 🙂
Tapi liatnya deh yaa, aku lagi pengen bikin mature scene tapi hmmmmm

Marriage contractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang