Affair (#1)

228 31 17
                                    

Di malam yang sedang turun hujan, terlihat seorang pria tengah berdiri di depan jendela dengan tatapan kosong memandang keluar. Tak ada yang ia lakukan selain hanya diam membisu di tengah kerasnya suara air hujan.

Tubuh nya tersentak saat merasakan ada dua buah tangan kekar yang menyelusup diantara kedua pinggang nya dan memeluknya dengan erat.

"Kenapa belum tidur?" suara berat itu sangatlah familiar di telinga nya.

"Aku menunggu mu." jawab si pria itu.

"Tidur lah, aku akan membersihkan diri ku dulu." seseorang itu mengecup singkat puncak kepala nya dan pelukan mereka pun terlepas dengan pergi nya orang itu.

Krist Perawat, sosok pria yang sejak tadi hanya diam memandangi hujan dari jendela kamar nya itu kini menjatuhkan air mata nya saat orang di belakang nya pergi menjauh.

Sesak di dada nya teramat begitu terasa menyiksa nya. Meskipun perlakuan orang itu, Singto, begitu lembut dan seolah memperlihatkan betapa dia begitu mencintai Krist, nyata nya tidak dengan kenyataan yang ia ketahui. Perselingkuhan Singto dengan sosok wanita di masa lalu pria itu membuat Krist benar-benar stres.

Ingin rasanya ia menepis semua pemikiran buruk nya, tapi mata nya justru memperlihatkan kenyataan menyakitkan itu.

Pagi hari nya Krist seperti biasa menyiapkan keperluan Singto tapi ia tak sengaja melihat sebuah kotak yang berisi kalung berlian yang sangat cantik di dalam tas kerja Singto. Buru-buru Krist merapihkan kembali semua nya dan menghapus air mata nya saat mendengar pintu kamar mandi terbuka.

"Sudah selesai. Akan ku bantu." Krist menghampiri Singto dan membantu pria itu untuk berpakaian.

Krist memasangkan dasi di leher Singto dengan tenang, meskipun tidak dengan hati nya yang resah tak karuan.

"Sudah!" seru Krist dengan tersenyum manis.

"Terimakasih. Oh ya, aku akan melakukan perjalanan bisnis besok, bisa kau siapkan keperluan ku?" ucap Singto.

Krist mengangguk.

Singto menyentuh pipi Krist, menepuk nya pelan lalu mengambil tas kerja nya dan pamit pergi.

Saat itu lah kekuatan nya menghilang dan membuatnya jatuh bersimpuh dengan air mata yang sudah tak bisa tertahan lagi. Krist tak bodoh saat Singto mengatakan akan pergi dengan alasan bisnis, Krist tau pria yang berstatus suami nya yang sudah 3 tahun itu sebenarnya akan pergi menghabiskan waktu bersama dengan wanita itu.

Krist tak tau apa yang salah dari dirinya hingga Singto berani berkhianat di hubungan pernikahan mereka. Selama ini Singto selalu memperlakukan nya dengan baik, tapi Krist sadar semua itu ternyata hanya kedok agar perbuatan nya tidak di ketahui.

Menjelang malam Krist menyambut kedatangan Singto yang saat itu dalam keadaan kacau, pria itu mabuk dengan di papah pulang oleh sekretaris nya.

Krist membantu Singto membersihkan diri, ia melepaskan sepatu pria itu, membuka dasi dan juga kemeja nya. Saat Krist ingin beranjak dari tempat nya untuk mengambil handuk dan sebaskom air, tangan Singto mencekal nya dan menarik tubuh Krist hingga terjatuh di atas tubuh shirtless Singto.

Krist sedikit terkejut saat Singto menempelkan kedua bibir mereka dan melumat nya. Awal nya hanya pelan, namun saat Krist membalas ciuman itu Singto menjadi mengganas dengan menggigit bibir bawah Krist hingga membuat Krist membuka bibir nya.

Kedua nya semakin terhanyut dalam kegiatan yang semakin membuat kedua tubuh mereka memanas. Malam itu juga hujan seakan memberikan kesan romantis untuk kedua pria yang tengah saling mendesah bersama.

Singto Krist (mini story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang