Orang Ketiga

218 27 6
                                    

Singto Prachaya yang merupakan CEO dari sebuah perusahaan yang kini sedang berada di puncak kekuasaannya itu keluar bergandengan dengan seorang wanita cantik yang ia nikahi 1 tahun yang lalu. Namanya Shena.

Krist yang melihat kedua manusia berbeda gender itu berdecih tak suka. Krist tak suka dengan apa yang ia lihat, ia cemburu? Mungkin?

"Ada apa dengan wajah mu itu?"

Atensi Krist teralihkan pada sosok yang berada di sebelah nya.

"Huh? Memang nya kenapa?" tanya Krist.

"Kau seperti sedang menahan buang air besar tau."

Krist hanya memutar bola mata nya. Ia kembali fokus menatap layar komputer di depan nya, menyelesaikan pekerjaan nya.

Selesai dengan semua pekerjaan nya Krist memutuskan untuk segera pulang karena seperti nya hanya ia sendiri yang masih di kantor, keadaan nya sangat sepi.

Krist melajukan mobil nya ke sebuah apartemen yang letaknya tak jauh dari kantor tempat ia bekerja. Krist langsung masuk ke dalam apartemen nya, masuk ke kamar dengan melemparkan tas nya ke atas tempat tidur.

Krist yang sedang melepaskan kemeja nya langsung terhenti saat melihat ponsel nya berdering menunjukkan siapa yang menelfon nya.

"Ada apa?" ketus Krist.

Pria itu melepaskan pakaianya, sementara ponsel nya ada di atas kasur. Krist mengaktifkan loudspeaker agar ia dapat mendengar jelas ucapan si penelepon.

"Kenapa nada bicara mu begitu?"

"Hanya ingin." balas Krist sekenanya.

"Mood mu sepertinya sedang buruk. Kau belum berbelanja atau ingin jalan-jalan?"

Krist mendudukan tubuhnya kasar keatas kasur, tangan nya mengambil ponsel dan menempelkan nya di telinga.

"Kenapa kau menghubungi ku?" tanya Krist.

"Kenapa? Tentu saja aku merindukan mu."

Krist mengejek dan menggerutu dalam hati nya saat kalimat itu terucap dari bibir si penelepon.

"Untuk apa kau merindukan ku bukan kah tadi istri mu datang berkunjung ke kantor." cibir Krist.

"Astaga, jadi itu yang membuat nada bicara mu seperti ini padaku hemmm?"

Terdengar kekehan kecil dari seberang sana. Membuat Krist mencebikkan bibir nya kesal dan langsung menutup telfon nya. Menyebalkan sekali pikir Krist.

Krist memilih untuk mendinginkan kepalanya yang sudah panas sejak kejadian di kantor tadi, mungkin jika bisa tergambarkan saat ini ada api yang membara diatas kepala Krist.

Krist sedikit terusik di waktu tidur nya karena merasa ada sesuatu yang lembut dan basah menyentuh area dada nya, seperti sedang bermain-main di sana.

Krist perlahan membuka matanya dan berapa terkejutnya ia saat melihat seseorang sudah berada di atas nya dengan wajah yang berada tepat di area dada nya. Krist bahkan terkejut bahwa kini ia shirtless.

"Aahhh...."

Sialan! Umpat Krist dalam hati nya saat mulut nya berkata dengan jujur tentang apa yang ia rasakan.

Seseorang yang semula sibuk dengan kegiatannya pun langsung mendongak dengan seringaian kecil di bibir nya yang basah. Tatapan kedua nya beradu di tengah-tengah cahaya temaram kamar Krist.

"Apa yang sedang kau lakukan?" sewot Krist dengan suara serak karena terbangun dari tidur nya.

"Menyusu."

Singto Krist (mini story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang