Poligami (#2)

212 28 6
                                    

Aku kembali~
Siapa yang nunggu lanjutannya?☝





Siang itu ibu mertuanya kembali menemui Krist, dan seperti biasa wanita itu selalu berkata sarkas yang membuat hati Krist tersayat akan perkataan nya.

Krist menghentikan mobil nya di halaman rumah milik ayahnya. Ia tiba-tiba saja merindukan pria itu. Krist sudah sangat jarang menemui ayah nya karena sibuk dengan pekerjaan nya dan juga mengurus Singto.

Kedatangan Krist di sambut oleh bibi Nam yang merupakan kepala pelayan di sana dan orang yang paling di percaya oleh ayah Krist.

"Ayah dimana bi?" Tanya Krist.

"Tuan ada di teras belakang."

Krist mengangguk dan langsung melangkah kan kaki nya menuju ke teras belakang. Senyum nya seketika mengembang saat Krist melihat ayahnya yang sedang serius dengan papan catur di hadapan nya.

"Ekhem!! Seperti nya sangat serius hingga kedatangan ku tidak di hiraukan."

"Kit?!"

Krist menghampiri ayah nya, memeluk erat lelaki itu, melepas rindu bersama. Krist duduk dihadapan ayah nya, di tengah nya ada papan catur.

"Bagaimana kabar ayah?" Tanya Krist.

"Aku baik-baik saja. Bagaimana dengan mu, tumben kemari tanpa mengabari dulu."

"Sengaja. Kit ingin memberikan kejutan untuk ayah."

Ayah nya terkekeh. "Eh, kau tidak bersama dengan Singto? Dimana dia?"

"Dia sedang bekerja."

Ayah Krist mengangguk paham.

Kedua lelaki, ayah dan anak itu mengobrol sembari bermain catur. Lalu saat makan malam tiba mereka pun makan malam bersama, Krist memutuskan untuk menginap di rumah ayah nya.

"Kau sudah menghubungi Singto kalau akan menginap?"

Krist mengangguk lalu melanjutkan acara makan nya. Padahal Krist tidak mengirim pesan pada pria itu karena ponselnya saja rusak akibat di lempar oleh Singto, dan Krist belum sempat membeli ponsel yang baru.

Selesai makan malam Krist ternyata tidak bisa tidur. Dia memutuskan untuk membuat cokelat panas, berharap bisa membantu nya tapi ternyata ia tetap tidak bisa tidur. Alasannya karena ia mengkhawatirkan keadaan Singto.

Krist kini duduk di tepi kolam renang yang ada di rumah nya dengan kaki yang di celupkan ke dalam air. Krist menolehkan kepalanya saat ada seseorang yang ikut duduk di sebelah nya.

"Kenapa ayah belum tidur?" Tanya Krist pada sosok yang duduk di sebelahnya. Itu ayah adalah ayah nya.

"Kau sendiri, kenapa belum tidur dan malah duduk di sini?" Ayah nya berbalik melontarkan pertanyaan pada Krist.

Krist meminum cokelat panas nya sejenak. "Aku belum mengantuk."

"Sesuatu mengganggu mu?"

Krist menoleh lalu tersenyum kecut. "Apa begitu terlihat?"

"Ada apa? Apa dia menyakiti mu?"

Krist menggeleng cepat.

"Lalu?"

Krist menghela nafasnya. Ia menundukkan kepalanya dan meremat gelas yang ada di tangan nya.

"A-ayah, apa aku salah jika meminta suami ku untuk menikah lagi?" Cicit Krist.

"Menikah lagi? Tapi kenapa?"

Krist menggigit bibir nya. Ia kembali menumpahkan air mata nya.

Mengetahui anak lelaki nya sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, ayah Krist menarik Krist ke dalam pelukan nya. Dan disitulah tangis Krist kembali pecah.

Singto Krist (mini story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang