Affair (#3)

313 33 9
                                    

Keadaan di depan pintu UGD begitu ricuh karena Tay yang menghajar habis-habisan Singto hingga babak belur dan hampir membuat Singto ikut sekarat jika saja New tidak datang dan melerai nya.

"Obati diri mu, luka nya cukup parah dan aku takut itu akan infeksi." tukas New pada Singto.

"Aku tidak akan meninggalkan Krist."

"Krist tidak butuh dirimu dasar brengsek!" sarkas Tay yang di pelototi tajam oleh New.

"Obati saja dirimu, dan kau tidak perlu khawatir soal Krist aku akan menjaga nya, jadi pergi lah setelah selesai mengobati luka mu."

New kembali pada Tay dan membantu pria itu untuk membersihkan luka yang ada di eajah nya, untungnya luka Tay tidak separah seperti Singto.

"New! Bagaimana keadaaan Krist?" ayah dan juga ibu Krist datang secara tiba-tiba dengan perasaan khawatir.

"Masih di dalam." balas New.

Ibu Krist langsung menangis, sedangkan ayah Krist langsung menghampiri Singto yang terlihat masih berdiri di tempat nya.

"KAU! Kau apakan putra ku hah!! Tak cukup puas kah kau telah menyakiti hati nya, dan sekarang kau ingin membunuh nya juga?!!" murka ayah Krist pada Singto.

New dan ibu Krist langsung menahan ayah Krist yang hampir ingin menghajar Singto.

"Jika terjadi sesuatu pada putra ku, aku bersumpah akan memaafkan mu hingga kematian mu!!" teriak ayah Krist dengan menggebu.

Atensi semua orang langsung teralihkan saat pintu ruangan terbuka dan muncul lah seorang dokter yang menangani Krist.

"Bagaimana keadaan putra ku dok?" tanya ibu Krist.

"Syukur lah kondisi nya aman meskipun banyak luka di tubuh nya. Kami akan memindahkan nya ke ruang inap, permisi."

Mereka semua dapat bernafas lega saat dokter mengatakan kondisi Krist tidak dalam bahaya.

Tiga hari kemudian Krist mulai menunjukkan kesadaran nya setelah sekian lama tertidur. New yang kebetulan baru datang karena bergantian berjaga dengan Tay yang sedang mandi pun langsung menghampiri Krist karena melihat pria itu menggerakkan jari nya.

"Krist! Kau sadar?" New tersenyum dan hampir memanggil dokter, namun hal selanjutnya justru membuat New mematung dan membisu.

"Gelap. Kenapa gelap sekali disini?"

Gelap? Bagaimana mungkin? Ruangan Krist jelas-jelas sangat terang karena hari sudah menunjukkan siang hari. Apakah mungkin ada masalah dengan Krist?

Buru-buru New memencet tombol darurat untuk memangil dokter saat Krist kembali bereaksi dan selalu bilang gelap.

"Ada apa?" tanya Tay yang baru selesai membersihkan dirinya pada New.

New menggeleng tanda tak tau.

Mereka berdua diam, fokus pada dokter yang sedang memeriksa kondisi Krist.

"Bagaimana dok?" tanya Tay.

"Aku minta maaf, tapi seperti nya pasien mengalami kerusakan pada bagian mata nya hingga mengalami kebutaan."

Perkataan itu bagaikan sebuah petir di siang bolong, begitu mengagetkan dan juga menakutkan. Singto langsung tak bisa melakukan apapun saat ia baru saja masuk kedalam ruangan Krist dan mendengar ucapan dokter yang memvonis Krist buta.

"Apa maksud mu? Ini pasti bohong! Aku tidak buta!!"

New berlari mendekati Krist dan memeluk pria itu dengan erat juga menangis melihat Krist yang meraung di pelukan nya.

Singto Krist (mini story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang