♡♡♡
Hari demi hari berlalu. Hari yang telah dinantikan seorang pemuda bermata merah menyala dengan rambut abu-abu, akhirnya tiba. Saat ini seseorang yang ia ingin temui sudah berada di depan mata. Tengah berjalan bersama orang lain. Sesekali berhenti di sebuah toko yang menarik perhatian.
Tidak sia-sia pemuda itu menunggu sambil mengintai situasi dari penglihatan orang yang ia nantikan. Saran pelayan serta tangan kanannya ada hasilnya juga.
"Mau ke mana?" tanya pelayan si pemuda saat melihat ia hendak beranjak dari tempat.
"Tentu saja menghampiri dia," jawab si pemuda.
"Kau tidak melihat ia berjalan bersama siapa? Mereka akan langsung menyadari bahwa kau Raja iblis," ujar si pelayan.
Si pemuda tampak berpikir sejenak. "Ck. Aura ini menyebalkan," ucapnya kesal karena aura miliknya sungguh luar biasa.
Si pemuda memang sudah menahan auranya, dengan memakai kalung yang terbuat dari serpihan artefak kuno. Namun, tidak bisa menahan sepenuhnya. Masih ada sekitar 10% aura kelam miliknya yang terasa.
"Aku sudah menunggu beberapa hari. Kalau tidak sekarang, kapan lagi aku bisa bertemu dengannya? Saat perang? Itu kelamaan," gerutu si pemuda menatap kesal orang-orang yang berjalan bersama gadisnya.
"Tidak lama. Perang tinggal 15 hari lagi. Aku malah heran, mereka meremehkanmu apa bagaimana? Bisa-bisanya berbelanja di saat genting begini. Kenapa tidak mengevakuasi rakyat segera selagi masih ada waktu? Raja manusia memang berpikir dangkal." Sang pelayan mencibir tindakan kerajaan yang terlihat santai. Padahal perang sudah dekat. Ia jadi kesal sendiri.
"Kai jika mereka terlalu fokus berlatih itu akan memberatkan gadisku!" Si pemuda menatap sinis sejenak Kai lalu kembali menatap gadisnya.
"Sejak kapan dia jadi gadismu?" tanya Kai dengan nada sarkastik.
"Sejak ia berjanji akan menikah denganku," jawab si pemuda disertai senyuman tipis. Mengingat kenangan dulu saat ia pertama kali bertemu dengan si gadis.
Tidak ada balasan dari Kai. Pemuda bermata abu-abu itu kembali melihat gadisnya si pemuda. Masih penasaran, hal apa yang membuat Tuannya itu sampai jatuh hati seperti ini. Padahal dia hanyalah manusia biasa dari dunia lain. Keahlian saja tidak punya. Hanya memiliki keistimewaan bahwa energinya bisa bergabung dengan semua orang.
"Akh! Mereka pergi. Ayo ikuti mereka," ajak si pemuda saat melihat gadisnya dan orang-orang itu meningalkan pasar. Sepertinya hendak kembali ke kastil.
Salah satu orang di samping kiri si gadis merasa ada orang yang mengikuti mereka. Hawanya samar, tetapi terasa mencekat. Terasa mengerikan dan ia kenal dengan aura ini. Hanya saja ia tidak yakin. Bisa saja aura itu berasal dari si gadis, karena saat ini darah Raja iblis mengalir dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Because of the Light
FantasyTerpanggil ke dunia lain tidak pernah terpikirkan oleh Alsa. Baginya hal tersebut hanyalah cerita fiksi semata. Namun, ia malah terbangun di padang bunga asing setelah semalaman berpesta dengan teman-teman kantor. Bertemu beberapa orang berjubah bir...