Dante tak kunjung dibangunkan, karena Elan dan Nuka sepakat, mereka belum siap, apalagi bersedia untuk kisah Dante, apa pun makna permainan yang dituju sang laki-laki penuh enigma. Boro-boro seribu buah kisah, satu kisah pun tak jua mereka pahami. Inti dari perjalanan ini misalnya, selain tanpa tujuannya, wahana apa yang mengawal mereka meninggalkan stasiun tanpa nama, karena kereta api yang dipastikan kereta angkutan luar biasa ini melintasi pemandangan-pemandangan ngeri, dan seharusnya bukan duniawi menurut hemat awam.
Terlintas satu kata "takjub" di kalbu seorang Nuka. Sejak ayahnya mulai berulah di hari pertama Nuka sadar ayahnya kekanakan, kata yang satu itu, takjub, tak pernah lagi mengesankan apa-apa bagi Nuka, seperti kata "biasa-biasa saja" yang sudah akrab dengan kesehariannya yang serba tidak mujur. Sebisanya ia hendak mengelak dari kata "sial", apa lacur bila "sial" itu kerap sekali nampak, melebihi seringnya kekalahan kupon putih yang diderita bapak Nuka nyaris setiap menitnya.
Selain menggeluti judi online ceban-cebanan - istilah bahasa hokkien untuk nilai uang sepele yang bahkan untuk sawer dangdutan tak mencukupi kelaikan - bapak Nuka sangat menyukai toto gelap alias togel dengan nilai taruhan 2500 kali lipat dari besar uang pasangan, yang boleh ditebak, kisarannya hanya ceban atau sepuluh ribu saja, yang otomatis membuat Nuka prihatin, sebungkus mie instan yang dibelahnya dua porsi jadi saksi, berikut kecap, micin, dan sambal cukanya demi penghematan yang mendasar.
Ayahnya Nuka sendiri sudah kenyang menyantap kupon putih. Makanan paling nikmat yang nama lainnya toto gelap, dan bila sudah tebak-tebakan empat angka, terdiri dari ribuan, ratusan, puluhan, dan ekor, bapak Nuka akan lupa segala-galanya, melamunkan ceban recehan miliknya bertukar 25 juta rupiah dalam sekejap mata. Tak insyafkah sang bapak, uang sebanyak itu mungkin saja terkumpul, apabila ia menabung sepuluh ribunya pelan-pelan dan memutar uangnya dengan dagangan cilok yang pernah diusulkan Nuka pada bapaknya. Lalu apa? Jawabannya hanyalah cibiran malas-malasan.
Dari jendela kereta api, yang rutenya sangat luar biasa sekali, terlihat sirkus dunia berkebalikan arah. Terlihat manusia-manusia yang bertubuh sepipih korek gas berjalan mundur. Bila kamu pernah melihat undur-undur bergerayangan, ya seperti itulah cara berjalan yang diperagakan orang-orang dari balik jendela kereta. Undur-undur yang pergerakannya agak ragu-ragu. Kostum mereka seutuhnya biru, berselimut debu, namun utuh dan tidak terlalu kusut. Mereka bukan badut pastinya. Tunggu, baju biru itu bukannya simbol blue collar, kerah biru yang mewakili kaum pekerja kasar yang pas-pasan sepanjang hidupnya kendati kerja keras?
Agaknya Nuka, mungkin Elan juga demikian, mengalami pembaruan cara pikir yang tak disadari mereka mulanya. Segala yang tidak normal menjadi baik-baik saja di mata mereka, sebagaimana keadaan mereka yang tak lapar, tak haus, tidak mengantuk, dan tak bersedia ke toilet terasa wajar saja bagi pasangan teman seperjalanan ini.
Ralat, pikir Nuka, bukan tak bersedia, tapi tidak ada keinginan pergi ke kamar kecil. WC, toilet, kamar kecil, kakus, jamban, atau apa pun juga namanya, semestinya menyempil di pojok belakang pada gerbong mereka. Elan tadi juga mengakui, ia tidak merasa mau buang hajat sejak memijak kereta api dan tidak merasakan kegelisahan karenanya.
"Aku malah lega." Barusan, Elan mengakui soal urusan ke toilet yang tak terasakan juga, sementara Dante tertidur makin mendengkur.
"Soal ke toilet maksudnya, Bung?" Nuka menanyakan pura-pura tidak tahu.
"Apalagi kalau bukan itu? Bayangkan kalau kamu harus ke belakang tapi kakimu tak bisa melangkah, bagaimana rasanya, hayo?"
Nuka terpaksa membenarkan. Iya masuk akal sih memang. Dalam keadaan terpaku di tempat duduk masing-masing, tidak ingin buang hajat memang melegakan hati. Lalu Dante si alien bagaimana? Wait, sebelum tertidur bukankah Dante mengaku pergi ke toilet sebentar dan kereta tahu-tahu diramaikan banyak penumpang? Jadi bahkan Dante pun perlu buang hajat layaknya manusia normal?

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Like You Do
RomanceElan Adante bersua Nuka Tumiwa di atas kereta api yang rutenya tidak normal, Dari Jalan Panjang Menuju Tempat Tak Ada Tujuannya. Merasa cocok sejak pandangan pertama, keduanya mengobrolkan semua hal tanpa menyadari, kereta api itu tidak ada penumpan...