4

88 54 156
                                    

Enam bulan sudah Fiona menjabat sebagai ketua. Selama itu pun banyak problem yang datang, tetapi Fiona dapat mengatasinya, tentunya dengan bantuan saran dari Pramesti dan juga Sifa.

Ya, kini mereka berteman dekat, kemana-mana selalu bertiga. Dari yang awalnya bertiga, Fiona-Sifa-Ishana, menjadi berdua, Fiona-Sifa, dan kembali menjadi bertiga, Fiona-Sifa-Pramesti.

"Mes, lo kenapa bisa jauh dari geng lo? Gue liat-liat juga lo udah jarang banget sama Sheila, bahkan udah ngga pernah" tanya Fiona pada Pramesti.

Fiona penasaran, mengingat ketika diklat organisasi ekstra, Pramesti menangis di pondok ranggon ditemani oleh tiga orang dari circle sebelah angkatannya.

Pramesti menceritakan kejadian kenapa ia bisa jauh dari geng nya.

Flashback On...

Fiona sedang membuat tulisan aksi untuk demo di sekretariat organisasi ekstranya, dan juga mengurus pendaftaran dibantu dengan Thalia.

Fiona keluar untuk membeli minuman. Ia melihat Pramesti sendirian sedang duduk disamping pintu depan.

Fiona menghampiri Pramesti yang teryata sedang menangis.

"Heh Mes, lo kenapa?"

"Ngga apa-apa" ucap Pramesti sembari mengusap air matanya.

"Cerita sama gue, ngga apa-apa gue pasti dengerin"

Pramesti menceritakan masalahnya dengan gengnya, ada 4 orang yaitu Pramesti, Sheila, Indah, dan juga Artanti.

Mereka sudah ada janji makan mie ayam bersama, tetapi Sheila tidak ada kabar, dan ternyata Sheila sudah ke tempat makan dahulu bersama Indah tanpa mengabari Pramesti.

Dan memang sebelumnya pun mereka sudah ada masalah.

"Coba lo ngomong baik-baik sama Sheila, Mes. Minta penjelasan Sheila kenapa dia gitu, diobrolin berempat. Kalau pun lo salah, lo harus rendah hati buat minta maaf, kalau lo ga salah, lo nasihatin mereka kalau ada masalah diobrolin"

"Yah percuma, Sheila itu egois, maunya menang sendiri, ga terima kalau di tegur. Udah sering ditegur sama Indah, tapi tetap aja"

Fiona diam, ia bingung harus berkata apa, takut menyinggung perasaannya.

"Pramesti mana?" ucap seorang laki-laki yang mencari Pramesti.

"Ada apa, Kak?"

Ternyata itu senior.

"Ayo ikut gue"

"Kemana?"

"Ya ayo aja, biar lo ngga nangis"

Flashback Off...

Pramesti menceritakannya dengan semangat dan dapat emosionalnya.

"Sebenernya sering banget bertengkar, tapi masalah kemarin puncaknya. Udah masa bodo gue, lagian sekarang mah mau skripsi, sendiri-sendiri dan jarang dikampus"

Pramesti pun menceritakan bahwa Sheila selalu saja menyuruh-nyuruh dirinya buat beli obat neneknya.

"Ngebantu gue mah, padahal gue ngga ke kampus atau ke arah kota, tapi kalau Sheila nitip obat gue bela-belain, gue anter ke rumahnya"

"Obatnya cuma ada di apotek desa lo?" tanya Fiona.

"Kaga tau gue. Sampe Mama gue bilang ngga usah terlalu"

"Iya Mbak, udah ngga usah di gubris, biarin aja" ucap Sifa.

Fiona terkekeh melihat ekspresi Sifa, seperti sangat tidak suka pada Sheila. Dan Sifa mengakui bawa ia sangat tidak suka dengan Sheila.

"Dari awal juga gue ngga suka sama Mbak Sheila, jutek"

Fiona terkekeh.
Ia tidak menyangka bawa Sheila seperti itu, mementingkan diri sendiri.

"Gue tau gue bodoh, ngga seperti mereka yang pandai di bidang akademik, tapi tidak usah seperti itu. Gue juga bisa sendiri" ucap Pramesti.

Ya, semua orang tau bahwa Pramesti sangat lugu.

"Yasudah, kan lo udah tau gimana Sheila dan temen-temen lo. Sekarang biarkan saja mereka, lo fokus sama tujuan lo, ada gue dan Sifa juga" ucap Fiona.

"Iya Mbak, Mes. Abaikan aja orang-orang itu, kalau butuh apa-apa bilang, nanti gue sama Mbak Fi bantu lo"

"Ya ampun, gue terharu"

"Lebay kata gue sih" ucap Sifa dengan mimik muka jijik.

Mereka tertawa.

"Lo sih kenapa, Sifa?" tanya Fiona.

"Yah Mbak nih, kan udah tau"

"Ishananya bucin ya" tebak Pramesti.

"Itu pertama. Kedua, kenapa lo jauh sama geng lo dikelas?" Fiona melanjutkan pertanyaannya.

"Mbak, lo tau rasanya udah males sama orang kan? Ya itu, gue udah males gabung sama mereka karena ya ada Ishana. Tapi masih biasa aja kok sama mereka"

Sifa menceritakan bahwa dirinya sedikit muak dengan Ishana yang kalau sedang kumpul selalu saja berkata tentang cowonya.

Fiona terkekeh, "Jujur gue pun ngga suka sama Marvin, dia itu playboy. Entah kenapa Ishana jadi males di organisasinya, tapi yang gue lihat pertama ya Marvin"

Fiona jujur bahwa ia pun tidak suka dengan Marvin, tapi ia tidak langsung men-judge Marvin lah penyebab Ishana malas berorganisasi di ekstra maupun intra.

"Yasudah lo main aja sama adek gue, Vini" ucap Fiona.

"Gue mau, Mbak. Tapi adek lo temen deketnya Tessa"

"Kalau kata gue lo mending baikan aja sama Tessa, Sifa" ucap Fiona.

Sifa menjawab dengan nada sedikit melengking dan keras bahwa iya tidak mau.
Fiona hanya terkekeh dengan alis sedikit bertaut. Pasalnya yang dilakukan oleh Sifa ini salah, dan Fiona sebagai teman serta kakak bagi Sifa harus bisa menasihati yang salah.

Fiona sudah menasihatinya berkali-kali bahwa ini bukan sepenuhnya salah Tessa, tapi salah Kak Bagas.
Sebelum mereka menjalin kasih, Kak Bagas mendekati Tessa namun tidak digubris, kemudian Fiona memperkenalkan Kak Bagas dengan Sifa, awalnya Fiona memang bergurau tapi siapa sangka Kak Bagas menanggapinya dengan serius. Dua bulan mereka menjalin kasih, akhirnya mereka usai, dan Kak Bagas kembali mendekati Tessa, tapi Tessa tetap dengan pendiriannya tidak menggubris Kak Bagas, apalagi Tessa tau bahwa Kak Bagas pernah dengan Sifa, teman sekelasnya. Tapi disini Sifa sangat membenci Tessa, sampai nomor Tessa pun di blokir.

Vini pernah berkata pada Fiona, bahwa Tessa selalu bertanya-tanya kenapa nomor Sifa selalu ceklis satu, dan apa salah Tessa?
Tessa selalu saja tidak enakan terhadap Sifa, padahal menurut Fiona, Tessa tidak bersalah, bahkan sama sekali.
Fiona akuin bahwa disini Sifa sangat egois. Fiona tau, seseorang tidak mengerti jika tidak merasakannya, tapi kalau Fiona jadi Sifa cukup diam saja dan membatasi obrolan dengan Tessa, tidak untuk memutuskan hubungan pertemanan, dan dilihat kesalahan Tessa apa.

Tapi ya sudah, Fiona tidak memaksa kehendak Sifa. Toh nanti yang merasakan kedepan adalah Sifa bukan dirinya.

BADFRIEND'S [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang