Fiona dan Naufal sedang video call.
Naufal membahas bagaimana dengan masalah kemarin.Entahlah, Fiona juga bingung. Tapi Fiona menyimpulkan bahwa ini semua sudah berakhir, toh memang tidak ada yang menghubunginya untuk sekadar meminta klarifikasi dari Fiona. Mungkin senior-seniornya tahu berita ini dari Arlo, sehingga mereka tidak menghubungi Fiona langsung.
Sebenarnya Fiona agak terkejut ketika membaca pernyataan Arlo bahwa ia tahu Fiona tidak ikut diklat dari anggota lain. Oke mungkin ini salah satu kesalahan Fiona. Tapi ada pembelaan disini, bahwa Fiona sudah izin langsung dengan ketua organisasi yaitu Kak Brian.
Fiona fikir, masalah ia tidak pasti ikut diklat dibahas pada forum rapat. Mengingat Fiona adalah salah satu ketua basis dan menduduki posisi penting di struktural kepanitiaan diklat karena berhubungan langsung dengan mahasiswa baru. Tapi ini tidak.
Fiona bertanya dimana letak keterbukaan masalah internal organisasi?
Oke, mungkin masalahnya ini dianggap sepele. Tapi konfirmasi setiap panitia harus jelas, apalagi ketua basis. Karena jika tidak konfirmasi kendala setiap panitia, maka panitia tersebut akan dicap lalai dan tidak bertanggungjawab dalam menjalankan tugas yang sudah diberikan.
Etika harus dipakai dalam berorganisasi. Pemimpin harus tau bagaimana kondisi setiap anggotanya apalagi ketua basis. Apakah dia ada kendala, apakah dia ada masalah, dan lain sebagainya.
Tapi yasudah.
Fiona tidak akan terlalu dalam lagi untuk organisasi.Selesai video call dengan Naufal, Fiona ingat dengan Sifa.
Ia mencari nama grupnya dengan Sifa dan Pramesti, berniat untuk menanyakan sampai mana proses Sifa kembali ke kampus? Dan Fiona akan selalu menawarkan diri untuk membantu Sifa jika prosesnya belum selesai.Tetapi ketika Fiona melihat roomchat grup, ia terkejut.
Fiona sendiri di dalam grup tersebut.Ternyata Sifa dan Pramesti kompak keluar grup. Lihat saja, waktu mereka keluar grup pun hanya selisih beberapa menit. Dan Fiona baru menyadari itu sehari setelah mereka keluar.
Fikiran Fiona bertambah lagi.
Fiona type orang yang pemikir, hal sekecil apapun pasti akan mengganggu fikirannya.Fiona mengingat ingat lagi, apa yang ia lakukan sehingga Sifa dan Pramesti meninggalkan grup tanpa ada satu kata pun. Apa Fiona melakukan kesalahan?
Fiona rasa, selama ia sakit belum pernah berkumpul kembali.Tanpa fikir panjang, Fiona langsung mengirim pesan kepada Pramesti dan Sifa. Tentu saja respon mereka sangat lama.
Pramesti.
"Kenapa keluar grup?"
"Gue udah ngga suka sama sikap lo, Fi. Lo egois. Gue ngga tau awalnya bagaimana sampai lo bisa seperti ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
BADFRIEND'S [END]
Não FicçãoFiona sangat bahagia dengan pertemanan barunya, walaupun beda semester tapi tidak menghalangi ketulusan mereka berteman bahkan mereka tidak jarang untuk menyepatkan bertemu. Tapi siapa sangka kedepannya akan berbeda? Apakah pertemanan kali ini berbe...