10

81 54 176
                                    

Tengah malam.
Fiona masih terjaga, berhari-hari perempuan itu selalu memikirkan bagaimana caranya untuk menghilangkan kecewa yang membesar setiap harinya? Bagaimana caranya untuk merekatkan kembali jalinan pertemanan yang sudah retak bahkan mungkin sudah pecah?

Fiona type orang yang pemikir, hal kecil pun bisa membuat perempuan itu uring-uringan.
Fiona sangat risih dan tidak betah ketika ada masalah namun tidak segera diselesaikan.

Ia mengadu pada Naufal. Tentang ia dan ketiga teman laki-lakinya sudah tidak bertegur sapa, tentang mereka bertiga yang melakukan silent treatment, tentang mereka yang selalu menyindir Fiona di story Whatsapp, tentang Darel dan Ricard yang mengganti nama akun tiktok mereka dengan kata "bestrie".

Fiona sangat kecewa sekali dengan ketiga laki-laki itu. Alhasil Fiona keluar dari grup Gembel, namun sebelum Fiona keluar, ia mengganti nama grup itu menjadi Bestrie.

Pun dengan Pramesti dan Sifa, juga memberi saran kepada Fiona tentang permasalahan yang sedang ia hadapi.

Saran dari Pramesti dan Sifa memang benar, namun kurang memuaskan. Pasalnya mereka berdua berkata biarkan saja yang penting Fiona sudah pernah berusaha untuk berkumpul bersama mereka kembali.

Fiona mengambil ponselnya, mencari kontak Darel dan berniat mengirim pesan pada laki-laki itu. Hanya kepada Darel, Fiona mengirim pesan, sebab jika ia mengirim pesan pada Agam itu percuma, apalagi Ricard sudah pasti tidak akan dibalas sama sekali.

Fiona menuruti saran Naufal. Kekasihnya itu berkata bahwa jika ketiga laki-laki itu mempertahankan egonya, maka Fiona lah yang harus menurunkan ego. Sebab jika sama-sama tinggi, akan susah menggapainya, yang ada malah berlomba saling meninggikan.

Bahkan jika ketiga laki-laki itu mengajaknya bertemu secara langsung, Naufal siap menemani wanitanya. Sebab selama ini yang ditakutkan Fiona adalah jika ia bertemu dan berbincang secara langsung, mereka akan memojokkan Fiona. Selama mereka berteman pun, yang sering dipojokkan itu Fiona. Mungkin karena Fiona satu-satunya perempuan di grup itu, jadi mereka bertiga sering satu pendapat dibanding dengan Fiona.

Darel.

"Hallo, Rel. Sorry mengganggu waktunya malam-malam. Mungkin menurut lo ini lebay, tapi jujur gue risih kalau terus-terusan seperti ini hehe"

"Mungkin karena masalah kemaren yang menurut gue salah paham terselip ditengah-tengahnya kita jadi renggang. Disini gue tidak menyalahkan kalian, tapi gue perlu membela diri gue. Kemarin gue benar-benar sibuk, lo pernah bilang gue berubah ketika gue selalu mengutamakan mahasiswa baru. Gue ngga berubah, Rel. Gue hanya menjalankan perintah dari senior, mengajak mahasiswa baru ikut sama organisasi gue, dan itu sangat menguras energi gue. Ditambah gue harus cepat menyusun proposal magang di industri, dan masih ada dua organisasi lagi yang gue ikutin kalo lo lupa. Gue pernah bilang di grup kalau gue butuh space, dan lo pun udah sepakat bahwa kita masih berteman"

"Terus waktu lo sama Agam ke rumah buat ngasih plastik, gue sama sekali ngga keberatan lo sama Agam ke rumah, sekalipun ada Naufal, bahkan gue heran kenapa lo dan Agam buru-buru pulang"

"Perihal gue duduk terus d motor, gue minta maaf, mungkin disitu gue ngga sadar, karena posisi gue sedang memindahkan data mahasiswa baru yang kalau tidak cepat-cepat dirapihkan akan tercecer. Sekali lagi gue minta maaf soal itu"

"Suatu waktu gue nemuin hal yang membuat hati gue kembali sakit. Video Ricad lewat beranda tiktok gue dengan nama yang sudah berubah menjadi 'anggota bestrie'. Gue reflek cari akun Agam, masih sama. Gue cari akun lo dan gotchaaa, lo pun ganti akun dengan nama bestrie, Rel"

"Oke mungkin gue lebay karena nama akun dipermasalahin. Gue chat lo ajak kalian untuk nonton pentas seni. Kalian sepertinya tidak mau, gue tau karena kalian lempar-lemparan jawaban. Akhirnya gue nurunin ego lagi untuk ikut nongkrong bareng kalian, demi pertemanan kita agar tidak pecah. Mungkin sudah pecah, tapi gue mau mempertahankan sebelum berkeping-keping dan tidak bisa disatukan kembali. Tapi kalian seperti tidak menganggap gue ada disitu"

"Gue tau kalian bertiga sedangkan gue cewe sendiri, tapi gue juga mau dihargai sebagai cewe"

Fiona mengirim banyak pesan dengan panjang, mencurahkan semua yang Fiona rasakan, mulai dari perjalanannya ke kota Kembang hingga story Ricard yang mungkin mengarah pada dirinya. Perempuan itu mengetik sembari menyeka air mata, mengingat apa yang selama ini Fiona alami selama berteman dengan mereka.

Dalam masalah ini, Fiona jadi tau sifat asli yang dimiliki ketiga laki-laki itu, bahkan Ricard yang pendiam pun bisa sangat mengejutkan. Fiona tidak tahu mereka menulis story itu untuknya atau bukan, tapi Fiona merasa karena ia merasa ia hanya ada masalah dengan ketiga laki-laki itu.

Selama mereka melalukan silent treatment, selama itu pula Fiona mencoba menahan untuk tidak terpancing dan bahkan mencoba mengikhlaskan jika memang mereka menjauh. Namun Naufal kembali menasihati bahwa itu sama saja Fiona pun mempertahankan egonya. Kekasihnya itu berkata bahwa masalahnya dengan Gembel harus diselesaikan.
Ah salah, Bestrie.

Fiona sedikit terkejut melihat kontak Darel yang sedang menulis, itu artinya Darel masih terjaga.

Tumben.
Batin Fiona.

Pasalnya, Darel tidak bisa bergadang, ia tidur paling malam pukul 11 itupun jika weekend, pulang main Darel langsung bersih-bersih kemudian bersiap tidur.

Tiinnggg...

Notifikasi Whatsapp berbunyi, menampilkan nama Darel yang mengirim banyak pesan.

Darel.

"Gue kan udah ngajak ayo ketemu aja, ngobrolin secara langsung agar tidak ada lagi salah paham"

"Kita tidak akan memojokkan lo"

"Gue sendiri juga bingung. Ini kenapa sih? Ini ada apa sih? Kok bisa sampai seperti ini"

"Kenapa kita ganti akun? Itu sebagai bentuk kekecewaan kita sama lo, Fi. Kenapa sama Naufal hampir setiap hari tapi sama kita selalu ngga bisa? Apa emang lo di larang sama Naufal buat main sama kita?"

"Itu yang menjadi pertanyaan gue sampai sekarang"

Fiona memejamkan mata.
Darel kata, mereka berteman lama, tapi kenapa satu sama lain tidak paham?

Apa kemaren Fiona kurang jelas berkata bahwa ia sedang sibuk dengan kaderisasi dan juga proposal magang?

Ah baiklah, mungkin bahasa Fiona terlalu tinggi saat menjelaskan hingga otak mereka tidak sampai untuk mencernanya.

Kelihatannya saja setiap malam Fiona bersama Naufal, nyatanya tidak. Fiona mengunggah story quotes sedih bukan berarti Fiona sedang galau, pun dengan tempat, Fiona mengunggah story foto di jalan tol bukan berarti saat itu juga ia sedang berada di jalan tol.

Darel.

"Lo kalau diajak sama kita selalu bilang bokek"

"Lo sampai bilang bukan lo kalau ngga bawa duit"

"Kita temenan ngga sehari dua hari, Fi. Lo bisa pakai duit gue dulu"

"Ya emang ngga ada duit"

Fiona dan Darel terus megirim pesan yang menyalahkan satu sama lain.
Tidak tidak, sebenarnya Fiona tidak menyalahkan Darel, Agam dan Ricard. Fiona hanya berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada diri Fiona agar mereka bertiga tidak salah paham terhadap Fiona.

BADFRIEND'S [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang