9

77 57 192
                                    

Fiona terbangun dari tidurnya karena suara mobil yang mungkin berhenti didepan rumahnya.

Ini pukul 5 pagi, siapa yang bertamu sepagi ini?
Hei, bahkan perumahan ini sangat kecil, tetangga berteriak pun pasti akan terdengar.

"Loh kalian, darimana?"

Terdengar suara Ibu sayup-sayup berbicara dengan orang diluar rumah.
Fiona ingin sekali membuka mata, namun rasa kantuk menahannya agar ia tetap terlelap. Telinganya masih menangkap suara disekelilingnya, bahkan suara Ibu yang berada diluar rumah.
Fiona sedang datang bulan, jadilah ia berniat bangun sedikit siang.

"Dari Yogyakarta Bu, ini ada oleh-oleh buat Fiona" ucap laki-laki itu dan sepertinya suara Darel.

"Macet ya sampai seharian"

"Iya Bu, memang pelan-pelan juga. Yasudah kalau begitu Bu kami pamit pulang"

"Hati-hati, Ibu akan sampaikan pada Fiona"

Mendengar Darel sudah pamit, Fiona langsung terlelap, membawa dirinya masuk lagi ke dalam dunia mimpi.

Pukul 07.00, Fiona terbangun.

"Sudah bangun? Ini ada oleh-oleh dari Darel, Agam dan Ricard. Mereka kemari saat subuh tadi" jelas Ibu.

Fiona mengangguk dan langsung mangambil handuk untuk mandi.

Bukan Fiona tidak menghargai pemberian ketiga temannya itu, tetapi Fiona tidak suka bakpia.
Fiona tetap berterimakasih kepada ketiga temannya.

***

Dua minggu kemudian.

Sepulang dari berlibur tanpa Fiona, Darel masih mengajak Fiona untuk berkumpul. Namun kali ini mereka tidak ke rumah Fiona, mereka hanya memberitahu mereka ada dimana dan kalau Fiona tidak sibuk bisa datang. Hanya Darel, ya, Agam dan Ricard tidak, itu pun Darel mengirim pesan pribadi, tidak lewat grup lagi.

Beberapa kali Fiona menolak ajakan Darel lantaran tugas yang tak kunjung usai, ditambah tanggungjawabnya sebagai ketua, pun dengan dua organisasi intra yang Fiona ikutin.

Kali ini, Fiona akan mengajak mereka dahulu.

Darel.

"Rel"

"Hoy"

"Malam minggu mau pada keluar ngga?

"Iya, Fi"

"Mau pada kemana?"

"Belum tau, Fi"

"Ke kampus gue aja yuk, ada acara pentas seni"

"Yaudah nanti liat hari sabtu aja, Fi"

"Okay"

"Gretong kok masuknya"

Dan pesan Fiona tidak dibalas.
Padahal Fiona sudah menyelipkan kata gurauan untuk mencairkan suasana.

Fiona juga mengirim pesan pribadi kepada Agam dan Ricard. Fiona mengajak untuk menonton pentas seni di kampusnya, tapi jawaban mereka lempar-lempar. Pertama Darel, berkata bahwa ia terserah Agam. Fiona mengirim pesan pada Agam, tetapi Agam melemparnya kepada Ricard. Dan Ricard pun melemparnya kepada Darel.

BADFRIEND'S [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang