6. seperti kucing dan tikus

8K 456 21
                                    

Assalamualaikum guys, kali ini ana memberanikan diri untuk ngepublis hasil karya ana sendiri, jadi Afwan kalau ceritanya nggk nyambung🙏🏻

{Happy reading}





🎶🎶🎶

Walaupun Aira tidak tinggal pondok, tetapi ia sangat akrab dengan keluarga ndalem, terutama pada Ning Hilya, Ning Hilya juga sudah menganggap Aira sebagai adiknya sendiri. Raka (putra pertama Ning Hilya yang masih berumur 3 th) pun juga sangat dekat dengan Aira.

Hampir setiap hari Raka bermain dengan Aira, ya meskipun Aira nggak tinggal di pondok, ia pergi ke pondok tiap hari.

Kalaupun Aira tak berangkat, Raka pun merengek minta main ke rumah Aira.

"Umma tatak aila mana ya, laka au ain ma tatak aila" ucap Raka kepada Ning Hilya degan suara cedalnya

"Kakak Aira belum berangkat sayang" jawab Ning Hilya sambil mengelus kepala Raka.

"Laka au ain ama tatak aila sekalang umma" rengek Raka

"Nanti aja ya ka kalau kak Aira nya dah datang "

"Umma janji deh bakal panggil kak Aira kalau dah kesini" bujuk Ning Hilya

"Benel ya ma, nggak boleh bo'ong loh, nanti idung umma panjang kalau bo'ong"

"Iya Raka "

Sekitar pukul 4 sore, Aira berangkat ke pondok, sesampainya di pondok Aira langsung di panggil ning Hilya, untuk pergi ke ndalem.

"Kak Aira, kakak tadi di cariin nong Hilya loh, katanya kalau kakak dah sampai sini di suruh langsung ke ndalem" ucap salah satu santri yang ada di asrama

"Ouh iya" jawab Aira

Setelah itu Aira langsung pergi ke ndalem menemui Ning Hilya.

"Assalamualaikum" ucap Aira di depan pintu ndalem

"Waalaikumussalam" pintu pun terbuka, namun bukan Ning Hilya yang membukanya, tapi Gus Rizal lah yang membukakan pintu.

"Mau apa?" Tanya Gus Rizal dingin

"Emm anu Gus, saya mau..."

"Apa mau ruqyah saya lagi" potong Gus Rizal

"Kalau boleh juga gak papa sih Gus, biar setan dingin dan nyebelinnya keluar dari raga Gus Rizal" jawab Aira tanpa sadar

Gus Rizal membelakkan mata

"Coba ulangi lagi, tadi kamu bilang apa Hem" tanya Gus Rizal

"Eh enggak Gus anu em itu maksud saya, saya tadi di panggil ning Hilya, apa Ning Hilya nya ada" elak Aira

"Telinga saya masih normal ya..-"

Belum selesai Gus Rizal bicara, Ning Hilya datang karena mendengar keributan

"Ada apa sih ini, kok ribut ribut kamu juga dek, ada tamu bukannya di suruh masuk malah di ajak ribut" omel Ning Hilya ke adiknya

"Aira yok masuk, itu dah di tungguin sama Raka" ajak Ning Hilya dan mengabaikan adiknya

'alhamdulillah selamat, kalau nggak ada Ning Hilya dah di amuk sama monster dingin aku' batin Aira

"Hem, yang adiknya siapa, eh yang di ajak siapa" oceh Gus Rizal karena merasa di abaikan

Tetap saja Ning Hilya menghiraukan perkataan Gus Rizal.

Setiap Gus Rizal dan Aira bertemu maka akan terjadinya perdebatan, seperti halnya kucing yang bertemu dengan tikus.

Gus Rizal My Husband [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang