Part 32

5.3K 275 80
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ukhty-ukhty, gimana ya gimana nih kabar kalian semua, ana do'akan semoga baik selalu ya, kembali lagi bersama ana yang tentunya di chapter yang ke 31 ya, gimana nih ya kelanjutannya, nah biar nggak penasaran lagi langsung saja ke isi chapternya 😉.

HAPPY READING

_–_–_–_–_–_–_–_–_–_–_–_–_–_–_–_–_–_–

🧡🧡🧡

"Ehh bunda" ucap Gus Rizal setelah melihat bunda menuruni tangga

"Emm Aira udah tidur ya" lanjutnya

"Iya tuh udah tidur Aira nya" jawab bunda

"Secepat itu bun?" Tanya Gus Rizal heran

"Iya zal, emang biasanya gimana?"

"Biasanya sih nggak langsung tidur gitu Bun"

"Terus bangun tengah malem, udah gitu minta sesuatu yang nyeleneh bun" jelas Gus Rizal

'kalau nyidam ya kali cepet amat, baru juga berapa hari' ucap Gus Rizal lirih namun bunda masih bisa mendengarnya

"Bilang apa zal barusan"

"Apanya yang baru beberapa hari" lanjut bunda mendengar gumaman Gus Rizal tadi

"Ehh enggak ada bun, emm itu anu emm..." Jawab Gus Rizal ambigu

"Ouuu iya em baru beberapa hari Aira minta bubur kerbau di siang bolong Bun" lanjut Gus Rizal mengalihkan pembicaraan

"Aihhhhh bubur kerbau zal?" Tanya bunda

"Iya bubur yang dagingnya pake daging kerbau gitu loh bun" jelas Gus Rizal

"Nyeleneh emang tu anak, terus gimana tu zal, emangnya ada yang jual?"

"Nggak ada satupun yang jual bubur kerbau Bun, dimana-mana mah bubur ayam yang dijual"

"Kamu harus ekstra sabar ya zal kalau di bulan-bulan ini ngadepin Aira nya"

"Apalagi di pertengahan bulan seperti ini" lanjut bunda

"Emang ada apa bun?" Tanya Gus Rizal

"Dia kalau udah detik-detik mau datang bulan ya gitu zal, permintaannya nyeleneh banget, manjanya juga minta ampun, dah pokoknya jadi kayak anak kecil tingkahnya" jelas bunda

"Emm gitu ya bun, Jadi memang seperti itu dari dulu ya"

"Ya gitulah zal, permintaannya suka diluar nalar kalau lagi dapet"

"Hehe, gapapa bun selama Rizal bisa penuhi keinginannya pasti Rizal penuhi kok"

"Iya zal makasih banyak ya"

"Iya bun sama-sama, lagian bukannya ini udah jadi kewajiban Rizal ya sebagai suaminya Aira untuk sebisa mungkin membuat Aira selalu bahagia"

"Maa syaa Allah, bunda bersyukur banget dapet menantu seperti kamu zal"

"Itu sudah kewajiban seorang suami Bun"

"Em eh iya bun, udah jam setengah sebelas nih bunda nggak ngantuk?" Lanjut Gus Rizal

"Ya udah lumayan ngantuk sih"

"Yaudah bunda tidur dikamar Aira aja ya" jawab Aira

"Ehh nggak usah zal, biar bunda tidur dikamar tamu aja, nanti kamu tidur dimana kalau bunda tidur sama Aira"

"Gampang itu mah, Rizal bisa tidur dimana aja"

"Tapi..."

"Udah gapapa bun, lagian bunda juga pasti udah kangen kan tidur bareng Aira" potong Gus Rizal

Gus Rizal My Husband [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang