DIJODOHKAN?

8.8K 491 2
                                    


Assalamualaikum ukhty, Afwan nggak up 2 hari karena ana kurang enak badan 😄, jangan lupa lupa vote, follow n komen ygy

                           🍒🍒🍒

"Emm... Bolehkah saya melangit kan nama mu?" Ucap Gus Rizal memberanikan diri

"Maksudnya gimana ya Gus, masak nama kok di langitkan, nanti kalau namaku di langitkan nggk bisa turun lagi gimana coba,kan malah repot jadinya, jadi nggak usah deh ya kan saya jadi takut"

"Maksudnya gi-"

Allahuakbar Allahuakbar....

Gus Rizal pun terbangun dari tidurnya karena ia mendengar suara azan yang berkumandang

"Astaghfirullah Rizal apaan sih ini kok mimpinya aneh-aneh, hadehh mana bangunnnya telat lagi" oceh Gus Rizal pada dirinya sendiri

Setelah itu Gus Rizal langsung turun dari ranjang dan segera mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat berjama'ah di masjid

Hedehh ternyata cuman mimpi ygy😆

🍒🍒🍒

Gus Rizal selalu terbayang-bayang dengan mimpinya itu dan senyum-senyum sendiri

"Kenapa sih dek kok dari tadi melamun pekek senyum-senyum nggak jelas lagi" ucap Ning Hilya membuat Gus Rizal terkejut

"Astaghfirullah mbak Hilya tu ngagetin aja"

"Awas loh jangan ngelamun terus, nanti kesambet"

"Apa jangan-jangan udah kesambet nih, masak dari tadi udah ngelamun pake senyum-senyum lagi" lanjut Ning Hilya

"Enak aja sembarangan kalau ngomong " jawab Gus Rizal

"Serem tau zal, nggak biasanya kamu kaya gini "

"Gak papa, cuma keinget sesuatu yang lucu aja"

"Yang bener.... tapi kok kaya lagi kasmaran gitu ya"

"Emm sebenarnya Rizal mengagumi seseorang mbak" ucap Gus Rizal

"Benarkah?, Siapa dia"

"Santriwati disini"

"Siapa?"

"Oke Rizal bakalan kasih tau, tapi jangan kasih tau siapa-siapa ya mbak"

" Oke deh"

"Sebenarnya Rizal udah lama suka sama Aira"

"Ternyata bener dugaan ku, kalau kamu suka Aira"

"Kak kasih solusi dong, ini Rizal mau gimana"

"Kalau saran ku sih, kamu cepetan aja khitbah Aira sebelum telat"

"Secepat ini?"

"Mbak belum tentu Aira punya rasa sama aku, nanti kalau nggak diterima gimana" lanjut Gus Rizal

"Urusan diterima apa enggaknya itu belakangan dek, yang penting kamu cepetan ungkapin perasaan kamu, kalaupun nggak diterima hati berasa lebih lega karena udah ngungkapin rasa yang terpendam"

"Gitu ya mbak, yaudah Rizal bakal ungkapin perasaan ke Aira, tapi kapan ya mbak"

"Yaudah besok kamu aja yang nyimak hafalan Aira, besok jadwal Aira muroja'ah "

"Besok?"

"Iya besok"

"Mbak apa nggak terlalu cepat?"

"Bukankah lebih cepat lebih baik "

"Iya juga sih, tapi kan umur Aira sekarang masih 17 mbak"

"Umur bukanlah halangan dek, karena anak seperti Aira itu limited edition, dan banyak sekali diluaran sana yang menginginkan sosok seperti Aira"

"Tapi Rizal takut kejadian masa lalu terulang kembali mbak"

"Lupakan saja, jika memang itu jodohmu pasti dia akan menjadi milikmu walaupun ia jauh darimu dek, bismillah aja"

"Yaudah makasih mbak sarannya"

Keesokan harinya...


"Aira, saya mau ngomong sesuatu "
Ucap Gus Rizal dengan perasaan tak karu karuan

"Iya Gus, silahkan"

"Sebenarnya saya mencintaimu, dan saya berniat untuk mengkhitbah mu apakah kamu bersedia?"

Deg

Seketika Aira mematung di tempat

"S-saya sebenarnya, maaf Gus sebelumnya,sebenarnya saya sudah dijodohkan kakek saya gus" jawab Aira gugup

Flash back on

Aira bersama keluarga kecilnya pergi ke rumah kakeknya untuk membicarakan sesuatu, dan sesampainya di sana...

"Aira, kakek ingin membicarakan hal yang penting"

"Iya kek mau bicara apa ya, apakah Aira membuat kesalahan yang Aira tak sadari?" Jawab Aira was-was

"Enggak nak kamu tidak membuat kesalahan, sebelumnya kakek membicarakan ke inti, kakek ingin bertanya, tapi jawab yang jujur ya"

"Baiklah kek Aira akan jujur"

"Apakah saat ini kamu sedang mencintai seseorang?"

"Tidak ada sama sekali kek "

"Syukurlah kalau begitu "

"Maksudnya gimana ya kek"

"Jadi gini kami sebenarnya ingin menjodohkan mu dengan putra bungsunya sahabat kakek, apakah kamu bersedia?"

"Tapi kek sekarang Aira masih 17 loh kek"

"Nak, umur itu bukanlah halangan"

Kini Aira sedang berfikir sembari menengok ke arah orang tuanya seakan meminta pendapat

Dan mereka pun mengangguk untuk meng iyakan

Aira memejamkan matanya dalam-dalam, dan memantapkan keputusannya

"Baiklah kek, Aira menerima perjodohan itu"

Aira yakin bahwa keputusan dari orang tua dan kakeknya itu ialah yang terbaik untuknya

Flash back of...

Deg

Hati Gus Rizal seketika terasa sangat perih, tetapi ia berusaha untuk menutupinya

"Baiklah tidak apa-apa, setidaknya hati saya sudah lega sekarang karena sudah mengungkapkan perasaan saya ke kamu" jawab Gus Rizal tersenyum kecut

"Maaf sekali lagi ya Gus, saya mau pamit dulu"

"Baiklah tidak apa-apa saya mengerti"

---------------------

Hay guys,udah cukup sampai disini aja dulu ygy chapter 1 nya😇

Afwan kalau ceritanya nggk nyambung 🙏🏻 dan Afwan juga kalau terdapat typo pada penulisan nya

Jangan lupa vote dan komennya ygy😉

Gus Rizal My Husband [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang